Lembaga Dakwah Pendidikan Al-Qur'an Surakarta : Forum komunikasi dan silaturahim aktivis Gerakan Dakwah Al-Qur'an di Surakarta dan sekitarnya, untuk terus mendukung dan memberi semangat agar Gerakan Dakwah Al-Qur'an terus menerus bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Selasa, 27 November 2012
MENGAJAR ANAK-ANAK DENGAN METODE BCM ( BERMAIN CERITA MENYANYI ) .
MENGAJAR ANAK-ANAK DENGAN METODE BCM
( BERMAIN CERITA MENYANYI ) .
Belajar itu penting. Mengaji itu penting. Disiplinitu penting. Siapa yang berkata seperti itu? Jawabannya mudah saja : orang dewasa! Bagaimana dengan anak-anak? Anak-anak adalah anak-anak, bukan orang dewasa yang berbentuk mini. Adalah hal yang lumrah jika anak-anak belum memiliki kesadaran setinggi itu. Bagi mereka yang penting adalah kenyamanan psikologis, kasih sayang, penghargaan, keceriaan, kegembiraan, enjoy…! Inilah yang membuat mereka bahagia. Memang, bagi anak-anak suasana hati lebih penting daripada substansi norma ajarannya.
Dua pokok pikiran di atas kedengarannya seperti sebuah paradoks, yang satu mementingkan suasananya, yang satu lagi mementingkan isisnya. Yang satu mementingkan kehariiniannya, yang lain menanamkan keesokannya., yang satu berusaha menghindari beban-beban yang berat, yang satu menekankan betapa pentingnya bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian..
Bagaimana mengkompromikan dan menemukan titik temu keduanya? Inilah persoalannya. Harus disadari bahwa keinginan orang dewasa bila ingin mencapai sasaran, harus dicapai dengan memperhatikan tuntutan jiwa anak-anak. Semua hal di atas menjadi pijakan bagi gagasan bahwa proses belajar mengajar pada anak-anak akan sangat efektif bila dikembangkan melalui pendekatan happy learning, dengan metode BCM ( Bermain, Cerita, Menyanyi ).
BERMAIN
Para ahli mengatakan bahwa tidak terlalu mudah untuk mendefinisikan pengertian mengenai bermain secara tepat. Namun secara umum,bermain sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan dengan spontan dan dalam suasana riang gembira. Garvey dalam salah satu tulisannya mengemukakan adanya lima pengertian yang berkaitan dengan bermain,yaitu:
1. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak
2. Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik,namun motivasinya lebih bersifat intrinsik.
3. Bermain bersifat spontan dan suka rela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.
4. Bermain melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.
5. Bermain memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti misalnya :kemampuan kreatifitas, kemampuan memecahkan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya.
Pengertian ini menggambarkan bahwa apabila kegiatan bermain menyenangkan,maka anak akan terus melakukannya, namun bila sudah tidak menyenangkan maka anakpun akan menghentikan permainan tersebut.
Klasifikasi Bermain.
Klasifikasi permainan ditinjau dari beberapa sudut pandang :
1. Sumber kebahagiaan :
a. Permainan aktif : sumber kebahagiaan dari diri sendiri saat ia melakukan permainan tersebut.
b. Permainan pasif : sumber kebahagiaannya dari orang lain, contohnya mendengarkan dongeng, menikmati musik dll.
2. Fungsinya :
a. Permainan intelegensi, misalnya : menerjemahkan sandi, puzzle, kuis Islami, dll.
b. Permainan rekreatif, misalnya : aneka permainan tepuk, shodaqoh berantai dll.
3. Jumlah peserta.
a. perorangan : KKM (Kegitan Kreatif Mandiri)
b. kelompok : jihad, bisik berantai,dll
c. massal : lingkaran sholat, elang dan induk ayam.
4. Tempat :
a. out door ( di luar ruangan / kelas )
b. in door ( di dalam ruangan / kelas ).
5. Sifat permainan :
a. Kompetitif : permainan yang dilombakan.
b. Konstruktif : permainan membangun.
c. Destruktif : permainan membongkar.
Manfaat Permainan.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan bermain, antara lain :
1. Manfaat fisik.
2. Manfaat terapi.
3. Manfaaat edukatif
4. Manfaat kreatif.
5. Manfaat pembentukan konsep diri.
6. Manfaat sosial.
7. Manfaat moral.
Menentukan permainan sebagai media pendidikan.
Seorang pendidik / pengasuh anak-anak yang kaya akan permainan dan kreatif akan mudah akrab dengan peserta didiknya. Namun hal ini belum menjamin bahwa ia akan berhasil membawa peserta didiknya mencapai tujuan pendidikan yang sempurna atau total. Untuk itu seorang pendidik dituntut untuk mampu memilih media permainan yang tepat dan efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral yang diinginkan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh lembaga.
Hal yang perlu diperhatikan dan diingat dalam memilih permainan sebagai media pendidikaan antara lain :
1. Keselarasan antara materi dengan jenis permainan.
2. Kondisi anak didik.
3. Kondisi lingkungan
4. Kegiatan terdahulu / variasi permainan
CERITA
“ Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-qur’an ini kepadamu,….”.
Dari penggalan Al Qur’an surat Yusuf ayat 3 diatas, dapatlah diambil pelajaran bahwa secara implisit Allah menyebut Al-Qur’an dengan ‘kumpulan cerita yang paling baik’. Maksudnya dalam mengajak manusia kedalam keimanan dan ketaatan kepada robbnya, Allah pun menggunakan metode yang menyentuh hati nurani,yaitu cerita / kisah-kisah.
Hikmah yang dapat diambil atas sebuah cerita / peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu adalah sungguh merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk kita berikhtibar atas peristiwa itu. Allah berfirman,
“faq shulshil qoshosho la’allahum yatafakkaruun.”
Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (Al A’rof 176).
Dengan demikian, secara khusus Allah hendak mengajarkan kepada Rosulullah dan tentu juga kepada para pengikutnya yang setia,bahwa cerita adalah metode tarbiyah yang paling tepat dan efektif untuk mengajar manusia berbuat baik (akhlakul karimah) tanpa merasa digurui. Karena itulah Allah sering kali menggunakan tamsil-tamsil, perupamaan, pelukisan-pelukisan untuk mengajar manusia menuju ketaatan syariat, antara lain diambil dari dunia binatang dan tumbuhan yang dilukiskan dalam Al Qur’an dengan bahasa yang indah dan mempesona.
Mengingat begitu besarnya perhatian Allah pada metode bercerita ini tentu wajar jika terbersit pertanyaan dihati kita,mengapa metode bercerita ini efektif sekali? Jawabnya adalah pertama, cerita umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni,sehingga pada kebanyakan hal, cerita yang kita dengar dimasa kanak-kanak dulu masih bisa kita ingat dengan utuh berpuluh-puluh tahun. Kemudian., yang kedua, melalui cerita manusia diajarkan untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui. Memang harus diakui sering kali hati kita tidak merasa nyaman bila harus dikhutbahi dengan segerobak nasihat yang berkepanjangan.
Uraian diatas menggambarkan bahwa cerita sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Sebagai konsekwensinya kita sebagai pengasuh /pendidik anak-anak yang sangat menggandrungi terbitnya generasi robbani dengan kesholihan amal dan luasnya pengetahuan mereka, harus merasa ikut diperintah Allah untuk menebar dan mengajar manusia dengan kesantunan tutur lewat cerita ini.
Fungsi Cerita
1. Sarana kontak batin antara pendidik dan anak didik.
2. Pendidikan imajinasi / fantasi.
3. Pendidikan emosi (perasaan) anak didik.
4. Sarana pendidikan bahasa anak didik.
5. Membantu proses identifikasi diri / perbuatan.
6. Media penyampai pesan / nilai-nilai agama.
7. Sebagai sarana hiburan dan pencegah kejenuhan.
Klasifikasi cerita.
Sebelum seseorang bercerita, terlebih dahulu ia harus memilih / menentukan terlebih dahulu jenis cerita apa yang cocok dan sesuai dengan obyek dakwah yang kita tangani. Pemilihan jenis cerita ini antara lain ditentukan oleh :
1. Tingkat usia pendengar.
2. Jumlah pendengar.
3. Tingkat heterogenitas pendengar.
4. Tujuan penyampaian materi.
5. Suasana acara.
6. Situasi dan kondisi pendengar.
Adapun pengelompokan cerita ini ditinjau dari beberapa sudut pandang, yang secara sederhana dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Berdasarkan pelakunya.
a. fabel ( dunia binatang dan tumbuhan ).
b. dunia manusia
c. dunia benda mati
d. campuran / kombinasi
2. Berdasarkan kejadiannya.
a. cerita sejarah ( tarikh ).
b. Cerita fiksi ( rekaan ).
c. Cerita fiksi sejarah.
3. Berdasarkan sifat dan waktu penyajiannya.
a. cerita bersambung.
b. Cerita serial.
c. Cerita sisipan.
d. Cerita ilustrasi.
e. Cerita lepas.
4. Berdasarkan jumlah pendengar.
a. cerita privat.
(1) cerita pengantar tidur.
(2) Cerita lingkaran pribadi ( kelompok sangat kecil ).
b. cerita kelas.
(1) kelas kecil ( s.d 20 anak )
(2) kelas besar ( s.d 20 – 40 anak ).
c. cerita untuk forum terbuka.
5. Berdasarkan teknik penyajiannya.
a. direct story ( cerita lagsung / tanpa naskah ).
b. Story reading ( membaca cerita )
6. Berdasarkan pemanfaatan peraga.
a. bercerita dengan alat peraga.
b. Bercerita tanpa alat peraga.
Sekali lagi, pemilihan jenis cerita diatas sangat berpengaruh pada teknik penyajiannya. Karena setiap cerita mempunyai gaya, teknik dan pendekatan yang berbeda-beda, oleh karenanya pemahaman yang mendalam tentang jenis dan karakter pendengar juga sangat dibutuhkan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam bercerita, ada dua faktor pokok yang harus diperhatikan oleh setiap pendidik yang akan bercerita, yaitu :
1. Naskah / skenario atau setidaknya synopsis. ( kerangka cerita ).
a. dari sumber ceritayang telah ada.
(1) sumber bisa didapat dari buku cerita,komik, majalah.
(2) Mengubah naskah dari bahasa tulis ke bahasa lisan ( percakapan)
(3) Penyesuaian / modifikasi alur, setting dan bumbu cerita.
(4) Melatih naskah baru berulang-ulang dalam penyajian yang sebenarnya.
b. mengarang cerita sendiri.
Untuk mempermudah menemukan ide dasar dan alur cerita, ada beberapa hal yang mungkin
dapat mambantu :
(1) Pilihlah setting awal. Baik setting tempat, waktu maupun suasana.
(2) Tentukan tokoh utama dan tokoh antagonisnya
(3) Munculkan konflik.
Ada 4 macam konflik :
- Person against self ( dari diri sendiri ).
- Person against person ( diri sdr dengan orang lain ).
- Person against society ( diri sdr dengan masyarakat )
- Person against nature ( diri sdr dengan alam ).
(4) klimaks (puncak masalah ).
(5) Penyelesaian.
2. Teknik penyajian.
Bila faktor naskah “beres”, maka faktor kedua yang akan menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam bercerita adalah faktor teknik penyajian. Bagaimanapun bagusnya naskah sebuah cerita tanpa didukung dengan teknik penyajian yang sempurna / baik, maka akan hambar / rusak juga, oleh karenanya unsur-unsur penyajian cerita harus dikombinasikan secara proposional.
Unsur-unsur itu adalah
a. Total.
Artinya bersungguh - sungguh dengan mengerahkan segala kemampuan kita. Termasuk dalam pengertian totalitas di sini adalah ketulusan dan keikhlasan kita.
b. Satukan perhatian anak.
Ada beberapa cara misalnya : diajak bermain tepuk, bernyanyi , atau Tanya jawab sekilas, lalu buatlah kesepakatan dengan anak-anak, misalnya waktu mendengarkan cerita tidak boleh ramai sendiri, dsb.
c. Detail.
Maksudnya gambarkanlah secara terinci cerita kita, diantaranya :personifikasi tokoh-tokohnya, adegan-adegannya, dialog antar tokohnya, dsb.
d. Dramatisasi.
Artinya menggambarkan perbedaan perilaku antara tokoh utama dengan tokoh antagonos secara tajam. Inilah yang disebut dramatisasi ( menyangatkan). Pada adegan yang memang perlu diberi penekanan, tonjolkan dengan maksimal.
e. Ekspresif.
Maksudnya dalam bercerita harus penuh penghayatan. Cerita yang tidak ekspresif akan terasa hambar, monoton, dan membosankan. Oleh karena itu kita perlu memanfaatkan seluruh anggota tubuh kita, terutama mimik muka, tangan dan bahu, misalnya : membelalak, melirik, marah, menyeramkan, tertawa, dsb.
f. Ilustrasi suara.
Memberi ilustrasi cerita kita dengan suara-suara khusus mempunyai efek yang bagus bagio cerita kita. Ada dua macam :
(1) suara lazim: suara yang kita tirukan sebagaimana aslinya, misal : dor !( untuk suara tembakan), meong…(suara kucing),dsb.
(2) Suara tak lazim: suara yang kita ciptakan sendiri, misalnya : towengweng….(suara menghilang), suara angin, suara mantra yanga aneh-aneh,dsb.
g. Suspence dan humor.
Cerita yang menegangkan dan kaya akan humor biasanya lebih disukai anak-anak. Efek tegang bisa dibangun dengan memunculkan adegan-adegan penuh kejutan, suasana sunyi,dsb. Sedang efek humor bisa dibangun melalui dialog-dialog maupun gerakan yang lucu.
h. Frienship.
Maksudnya dalam bercerita ciptakan suasana akrab dan bersahabat dengan anak-anak. Halini bisa diusahakan dengan pengaturan tempat duduk,memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berkomentar, tanya jawab dsb.
i. Perhatikan situasi dan kondisi pendengar.
Anak-anak yang tampaknya sudah cukup penat dan jenuh, sebaiknya cukup diberi cerita yang ringan yang penuh canda. Cerita serius yang sarat akan pesan sebaiknya diberikan pada anak-anak yang dalam kondisi fresh.
j. Happy ending.
Akhir dari cerita dimana sang tokoh utama mengalami kebahagiaan. Cerita yang berakhir dengan kesedihan dan kekalahan sang tokoh utama, akan menjadikan anak-anak kecewa. Kalau tokoh utamanya dikisahkan “terpaksa” meningggal dunia, maka gambarkanlah bahwa ia mati syahid atau khusnul khotimah.
MENYANYI
Menyanyi adalah bagian yang tak terpisahkan dari dunia anak-anak.Menyenandungkan lagu, apalagi yang berirama riang, sungguh merupakan kegiatan yang digandrunginya. Hal ini tidaklah mengherankan, karena lagu pada dasarnya adalah bentuk dari bahasa nada. Yaitu bentuk harmoni dari tinggi rendahnya suara. Pada insan-insan belia yang perbendaharaan bahasa masih cukup terbatas ini, bahasa nada justru lebih mudah mereka kunyah. Bahasa kata-kata membuat mereka dituntut mengernyitkan dahi dan bersusah payah untuk memahami maknanya. Sedang bahasa nada justru akan membawa mereka pada suasana : riang, syahdu, sedih,semangat,dsb, tanpa harus mereka mengerti apa isi kandungannya.
Kita dapat saksikan bayi yang baru berusia beberapa bulan tergelak-gelak mendengar ayah bundanya menyanyikan lagu gembira. Saat lain iapun tertidur pulas setelah bundanya melantunkan lagu syahdu walaupun tanpa syair, semisal ningnong ning gung…Begitulah, jauh sebelum anak-anak mengenal bahasa kata,ia telah mengenal bahasa nada.
Ketika anak-anak beranjak lebih besar, mereka akan semakin akrab dengan lagu atau nyanyian. Asal melodinya tidak terlalu rumit, mereka akan dengan senang hati menyanyikannya.Mereka minta diajari menyanyi, menghafalkan syairnya, belajar melafalkan kata-kata yang terdapat pada syair lagu itu, sibuk bergaya ketika menyanyi, dsb.Semua itu adalah bagian dari dunia keceriaan masa kanak-kanak yang indah.
Dalam kaitannya dengan hal ini, menjadi sangat dimengerti apabila para ulama tempo dulu menciptakan banyak lagu /tembang sebagai sarana dakwahnya. Lagu-lagu iru sampai sekarang masih sering kita dengarkan lewat menara-menara masjid dengan lantunan puji-pujiannya. Konon untuk menunjukkan kecintaannya pada Rosulullah SAW, para shahabat melantunkan sholawat badar untukmenyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW dari perang badar yang dimenangkan kaum muslimin dengan gilang gemilang. Bukankah sholawat badar bukan satu bentuk dari nyanyian Demikian pula ketika nabi Muhammad SAW mengagumi lantunan suara Abu Musa Al Asy’ari membaca Al Qur’an,bukankah lantunan suara itu bentuk dari sebuah lagu.
Demikianlah menurut fitrohnya manusia memang menyukai keindahan, dalam soal suara, manusia pasti akan lebih menyukai nada-nada yang indah, mengandung harmoni, sehingga enak didengar daripada mendengar suara-suara yang cenderung sumbang, tak beraturan sehingga terasa tak nyaman di telinga. Bentuk harmoni yang indah itu kemudian diusahakan agar dapat diulang kembali, diperdengarkan lagi, ditirukan, bahkan disebarluaskan. Itulah yang kita kenal sebagai lagu atau nyanyian.
Fungsi dan makna nyanyian bagi pendidikan anak-anak.
Melihat kegemaran anak-anak menyanyi tentu dengan segenap tingkah lakunya, menerbitkan pertanyaan : apa sebenarnya fungsi dan makna lagu-lagu semacam itu bagi mereka ? sebagai seorang pendidik pertanyaan lumrah ini memang wajib kita cari jawabannya. Sebagai renungan di bawah ini secara garis besar akan kita sebutkan apa makna dan fungsi kegiatan bernyanyi bagi anak-anak, yaitu :
1. Sebagai pendidikan emosi
2. Pendidikan motorik
3. Pengembangan daya imajinasi
4. Peneguhan eksistensi diri
5. Pengembangan kemampuan berbahasa
6. Pengembangan daya intelektual
7. Pengembangan kekayaan rohani dan pendidikan nilai-nilai moral.
Mengajarkan lagu pada anak-anak.
Untuk dapat mengajarkan lagu pada anak-anak dengan baik, ustadz/ pengasuh anak-anak harus mempersiapkan dan memperhatikan 3 hal :
1. Kesiapan materi lagu.
2. kesiapan emosi
3. Ketepatan situasi.
ditulis oleh SDIT SALSABILA PURWOREJO
Label: TULISAN KAK WUNTAD
KURSUS IQRO' KHUSUS DEWASA
KURSUS IQRO' KHUSUS DEWASA
Bimbingan Belajar Baca Al-Qur’an
Dengan Cepat dan Mudah Tingkat Dasar
usia 15 tahun ke atas
Romadlon adalah bulan yang sangat mulia
- bulan dilipatgandakan pahala
- bulan diampuni dosa-dosa
- bulan diturunkannya kitab suci Al-Qur'an
penerang jagat raya dan alam seisinya
dengan Al-Qur'an, manusia mengenal Tuhan dan Nabinya
dengan Al-Qur'an manusia tahu surga neraka
dengan Al-Qur'an manusia mengerti halal haram
dengan Al-Qur'an manusia mengenal mana benar mana salah
dengan Al-Qur'an manusia mengerti mana baik mana buruk
dengan Al-Qur'an manusia mengerti sejarah umat manusia
sejak Adam sampai akhir zaman
dengan Al-Qur'an manusia bisa mengerti segala hal
Nah, dalam rangka menghadapi Romadlon yang mulia itu
LKG & LPPTKA Surakarta memberikan kesempatan kepada Umat Islam
yang belum lancar membaca Al-Qur'an
atau mungkin belum bisa sama sekali
untuk belajar Al-Qur'an
Apakah dari Keluarga dan Tetangga Anda,
ada yang masih belum bisa Baca Qur’an ?
Apakah di Masjid/Musholla Anda,
Juga banyak yang belum bisa baca Qur’an ?
Apakah masih banyak warga di RT / RW Anda
yang belum bisa baca Qur’an ?
Apakah di Kantor/Perusahaan Anda, masih ada
karyawan/pegawai yang buta huruf Al-Qur’an ?
Apakah para Dosen / Karyawan / Mahasiswa
di Kampus Anda juga demikian ?
ANDA CALON HAJI DAN BELUM BISA BACA QUR’AN JUGA ?
Atau barangkali sudah bisa tapi belum lancar ?
Jangan Tunda Lagi, segera selenggarakan Kursus IQRO'
Di Kantor, di Kampus, di Masjid, di Kampung, atau di Rumah Anda.
Informasi lebih lanjut, hubungi LPPTKA Surakarta
Perum GSP Blok A7 Mayang, gatak, Baki Sukoharjo Telp. 0271-7975840/085647260092
atau AMALY Collection Timur Kampus IAIN Surakarta Telp. 0271-7957889/085647260092
MARI KITA PEDULI,
KAPAN LAGI KALAU TIDAK SAAT INI !!!
KURSUS IQRO' DI KANTOR dan KAMPUS
KURSUS IQRO' DI KANTOR dan KAMPUS
Dalam rangka mensukseskan Gerakan Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an bagi seluruh Umat Islam di Propinsi Jawa Tengah sesuai dengan :
SKB Meneri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI nomor : 128 tahun 1982/44A tahun 1982 tentang “Usaha peningkatan kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an bagi Umat Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari”
Maka LKG mengajak kerjasama dengan Kepala Kantor / Kepala Dinas / Direktur atau Rektor Perguruan Tinggi untuk bersama-sama mensukseskan program tersebut untuk para Pegawai/Karyawan/Dosen, terutama bagi mereka yang sama sekali belum bisa membaca Al-Qur’an, atau sudah bisa tapi belum lancar.
Mengenai Pembimbing IQRO', LKG siap mengirim tutor ke Kantor/Kampus setiap hari, atau seminggu 2 kali, antara jam 09.00 – 12.00 wib, dengan Infaq / biaya transportasi antara Rp. 50.000,00, atau Rp. 75.000,00 atau Rp. 100.000,00 perdatang. (dipilih sesuai anggaran yang tersedia).
Antara jam 09.00 – 12.00 tersebut, satu persatu para Pegawai/Karyawan/Dosen, secara bergantian disimak oleh tutor tersebut antara 5 – 10 menit.
Penanggung Jawab : Ustadz Sunarso. S.Pd.I
Pelaksana : Ustadz Anam asyarif, Ustadz Andi Pratama, Ustadz Uray Ibrahim, Ustadz Abdul Wahab, Ustadzah Siti Zulaikha, Ustadz Abdul Qadir, Ustadzah Yati, Ustadzah Kukuh dll.
PENATARAN METODOLOGI IQRO' DAN MANAJEMEN TKA-TPA
PENATARAN METODOLOGI IQRO' DAN MANAJEMEN TKA-TPA
Gerakan Dakwah Al-Qur'an dikembangkan ke seluruh pelosok tanah air antara lain melalui "PENATARAN".
Penataran yang dimaksud adalah "Penataran Metodologi IQRO' dan Manajemen TKA-TPA". Acara ini dimaksudkan untuk menjelaskan kepada para Guru Ngaji, Calon Pengelola TKA-TPA, para pemerhati dan penggerak Gerakan Dakwah Al-Qur'an, bagaimana mengajarkan Al-Qur'an secara cepat dan mudah, bagaimana mengajarkan IQRO' secara benar, bagaimana cara mendirikan dan mengelola TKA-TPA, dan juga kiat-kiat agar Gerakan Dakwah Al-Qur'an bisa berjalan dengan baik di semua lapisan masyarakat, sejak dari Balita sampai Manula.
Berkembang pesatnya Metode IQRO' dan TKA-TPA ini, anatar lain karena setiap Pelaksanaan Penataran di suatu Daerah, disyaratkan harus mengundang Guru-guru Ngaji, Guru Agama, Tokoh-tokoh Masyarakat, Pengurus Lembaga Dakwah setempat dan lain-lain yang lingkupnya paling tidak satu desa, satu kecamatan atau syukur satu Kabupaten.
Penataran seperti ini biasanya diselenggarakan pada hari-hari libur, biasanya antara 5 sampai 7 tempat. Peserta masing-masing tempat biasanya antara 75 - 200 orang. Bahkan di sebuah Pesantren di Kediri pernah mencapai 3000 orang.
Langkah tersebut ternyata sangat efektif dalam proses sosialisasi Metode Iqro' secara cepat. Disamping itu didukung juga dengan banyaknya kunjungan tamu dari seluruh penjuru Tanah Air ke Sekretariat "AMM", hampir tiap hari, terutama hari Sabtu dan Ahad, terkadang sampai 4 atau 5 rombongan perharinya, per rombongan antara 10 - 100 orang, bahkan sering mencapai 3-5 bus. Hal ini berlangsung sejak tahun 1990 sampai tahun 2005. Oleh karena sesuatu hal, antara lain karena kurang gencarnya sosialisasi ajakan untuk mengadakan penataran, maka antara 2006 sampai sekarang Penataran tersebut dan kunjungan tamu sudah mulai berkurang.
Bagi para pemerhati dan aktivis Gerakan Dakwah Al-Qur'an yang sekarang ini merasa perlu untuk membangkitkan lagi semangat dakwah para guru ngaji, Ustadz TKA-TPA atau ingin merekrut Pemuda/Remaja Masjid agar mereka mempunyai semangat untuk aktif dalam dakwah al-Qur'an, Lembaga Dakwah LDPQ atau Timnas Peningkatan Mutu TKA-TPA Indonesia, selalu siap diundang sebagai Pemateri Penataran, yang meliputi :
1. PENATARAN TINGKAT DASAR
a. Problematika Gerakan Dakwah Al-Qur'an
b. Manajemen TKA-TPA
c. Metodologi IQRO'
2. PENATARAN TINGKAT MAHIR SATU
a. Ilmu Tajwid Dan Irama Murottal
b. Metodologi BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi
c. Program Pendidikan Pasca TKA-TPA (TQA)
3. PENATARAN TINGKAT MAHIR DUA
a. Problem Solving Pengajaran Iqro'
b. Problem Solving Pengelolaan TKA-TPA-TQA
c. Metodologi Iqro' Klasikal
d. Prinsip dasar pendidikan Islam
MENGHARGAI SEJARAH PENEMU BUKU IQRO'
MENGHARGAI SEJARAH PENEMU BUKU IQRO'
Maret 30, 2007
Seorang teman baik menunjukkan buku tentang pendidikan Islam dan pesantren yang ditulis Professor Nishino dan Prof Hattori. Bukunya sangat cantik dilengkapi dengan foto-foto kegiatan pesantren dan pengajian di Indonesia.
Saya terkagum-kagum melihatnya. Seperti yang saya tulis di blog ini tentang orang Jepang yang suka mikir njlimet, hal yang sama saya rasakan ketika membuka-buka halaman demi halaman buku baru tersebut. Hal-hal yang sangat detil terungkap dengan sangat baik, sebagaimana buku2 karangan orang Jepang.
Membaca buku karangan orang Jepang seperti membaca buku cerita bagi saya, karena detilnya pemaparan. Ya, tergantung bukunya juga sih, kalau buku ilmiahnya sama saja membuat kening berkerut-kerut.
Sambil melihat-lihat isi buku, kami mengobrol ngalor ngidul hingga sampai pada topik tentang sejarah. Yuki san teman saya, juga menulis salah satu chapter tentang IQRO di Indonesia. Yuki yang lama tinggal di Indonesia benar-benar sudah seperti orang Indonesia bagi saya. Kegigihannya mempelajari tentang IQRO membuat saya tersadar akan kehebatan orang Indonesia di bidang pengajaran Al-Quran. Dia begitu terkesan dengan fenomena belajar Al-Quran sejak dini di Indonesia, yang bagi sebagian orang Indonesia adalah hal yang wajar.
Saya pun semula tak pernah begitu terpesona dengan metode IQRO, dengan perjuangan penemunya, dengan kisah sejarah di balik movement IQRO di Indonesia, tetapi karena membaca hasil penelitian Yuki san, medengarkan ceritanya, saya menjadi sangat tertarik dengan apa itu IQRO, bahkan bertekad mendatangi dan belajar kepada orang2 yang berjasa mengembangkannya hingga kini. IQRO saat ini tidak hanya dikenal di Indonesia tapi sudah dipakai di beberapa negara ASEAN. Suatu gerakan yang mungkin tak terdeteksi atau terasakan oleh kita yang muslim.
Yuki san begitu menggebu berharap orang Malaysia atau siapa saja yang mengadopsi sistem IQRO pun para penerbit dan pengguna yang mengambil keuntungan dari pengembangan IQRO mau belajar dan menghargai perjuangan penemunya, Bapak K.H. As`ad Humam.
Saya jadi teringat betapa kurangnya penghargaan kita, orang Indonesia kepada orang-orang seperti Pak As`ad. Banyak sekali orang yang menemukan hal kecil tapi bermanfaat di sekitar kita, yang mengalirkan air dari gunung-gunung ke sawah, yang mengajarkan Al-Quran di surau-surau gelap yang pada akhirnya melahirkan para qari dan orang besar lainnya.
Perjalanan orang-orang penting seperti itu yang kadang tidak terekam dengan baik oleh kita, sehingga hilang begitu saja sebelum kita sempat mengambil pelajaran yang baik. Menghargai proses sepertinya masih kurang, padahal proseslah yang bisa mengulang sejarah.
Dulu semasa kecil, saya suka sekali duduk di dekat lampu minyak, yang bisa menghitamkan wajah. Tidak sekedar duduk tapi sambil mendengarkan oom bercerita tentang bualan-bualan orang dulu. Tentang kakek yang berjuang melawan Belanda, atau tentang dukun beranak di kampung kami yang dari tangannya telah lahir bayi sekampung ataupun cerita-cerita siluman yang tak masuk akal lainnya. Tapi terlepas dari isi cerita, di kampung kami seperti sudah tersepakati bahwa oom tahu tentang sejarah kampung, sehingga bisa dijadikan rujukan.
Seperti halnya Yuki san, saya pun angkat jempol kepada para pejuang IQRO, juga kepada orang2 yang menemukan metode membaca Al-Quran. Saya bahkan salut dengan orang-orang yang tak berputus asa memikirkan cara supaya semua orang Islam bisa membaca Al-Quran, menggemarinya dan mau mengamalkannya sehari-hari. Usaha seperti mereka menurut saya lebih berharga daripada orang yang berhasil membuat sesuatu yang tidak berharga menjadi segunung uang.
AL-QOLAM - Al-Qur'an Digital Pen
Sebuah produk baru kini telah hadir di hadapan Anda, Al-Qolam - Al-Qur'an & IQRO' Digital Pen.
Satu usaha yang tiada henti untuk memacu dan memicu semangat belajar Al-Qur'an sepanjang zaman dari BALITA sampai MANULA.
Bagi para Pengusaha Muslim, Pejabat, Birokrat, Politikus, Profesor, Dosen, Mahasiswa, Karyawan, Eksekutif Muda dan para Orang Tua yang mungkin karena kesibukannya tidak sempat membaca Al-Qur'an, tidak sempat belajar Al-Qur'an, atau tidak sempat mendengarkan alunan merdu ayat-ayat Al-Qur'an, AL-QOLAM - AL-QUR'AN & IQRO' DIGITAL PEN adalah solusinya.
Hanya dengan harga Rp. 1.600.000,00 Anda akan mendapatkan sebuah produk unggulan yang cukup fenomenal, tidak saja berguna untuk menjernihkan pikiran Anda yang mungkin sedang kusut, tapi juga sebagai bekal untuk meraih kebahagian hidup dunia dan akhirat.
Karena tiada yang bisa menyelematkan umat manusia di dunia dan akhirat, selain berpegang teguh dengan Petunjuk dan Pedoman Hidup yang telah diberikan oleh Sang Pembuat Hidup (Allah Swt.).
Produk Honda, pasti hanya bisa dipelihara dengan baik dan benar serta akan berguna, apabila dipelihara dengan Buku Panduan yang dikeluarkan oleh Pabrik Honda. Akan hancur brantakan bila Produk Honda dirawat dengan Buku Panduan yang dibuat oleh Pabrik Mie Instant.
Demikian juga alam seisinya. Semuanya adalah makhluq ciptaan Allah Swt. maka pasti yang paling tahu bagaimana merawat, memelihara dan mengatur alam semesta beserta isinya ini hanyalah Allah SWT. yang Buku panduannya diwujudkan dalam bentuk AL-QUR'AN, dan dilengkapi dengan As-Sunnah.
TAPI PADA KENYATAANNYA MANUSIA KEBANYAKAN MERASA SOK TAHU DAN SOK PINTER,SEHINGGA BUKU PEDOMAN DARI SANG PENCIPTA ALAM DIABAIKAN.
saatnya,
kini kita kembali,
setelah lama kita pergi.
menuruti hawa nasu pribadi
kembali ke pangkuan ilahi robbi
KH. AS'AD HUMAM K.H. As’ad Humam, Pahlawan Yang Patut Dikenang
KH. AS'AD HUMAM
K.H. As’ad Humam, Pahlawan Yang Patut Dikenang
Aku yakin mayoritas rakyat di seluruh Indonesia yang pernah menjadi seorang muslim, apalagi masih muslim sejak lahir hingga sekarang mengenal Iqro’. Dan aku juga yakin kita semua tidak terlalu asing dengan seorang tokoh bernama K.H. As’ad Humam, penemu metode Iqro’.
Melalui metode Iqro’ itulah aku belajar membaca tulisan arab Dan al Quran hingga akhirnya bisa membaca Al Quran sampai sekarang. Aku pun yakin kamu juga bisa membaca Al Quran seperti sekarang ini juga menggunakan media belajar buku Iqro’. Sungguh betapa besar amal jariyah K.H. As’ad Humam yang melalui buku metode penemuannya jutaan umat di Indonesia akhirnya bisa membaca Al Quran.
Secara tidak langsung, beliau memiliki murid jutaan -salah satunya aku Dan kamu- yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia bahkan hingga ke Malaysia Dan Singapura sehingga memperoleh kebaikan serta barokah atas ilmu yang beliau ajarkan kepada kita semua.
Memang benar sabda Rasulullah SAW bahwa ilmu yang bermanfaat bakal menjadikan si-empunya ilmu memperoleh kebaikan yang terus menerus seperti air yang mengalir tak pernah kering. Ini pula lah yang dapat dirasakan atas apa yang telah diwariskan K.H. As’ad Humam.
Tak banyak orang yang mengenal K.H. As’ad Humam memang. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Beliau mengalami cacat fisik sejak remaja. Beliau juga bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).
Sejarah berawal dari keinginan KH. As’ad Humam bersama kawan-kawannya yang dihimpun dalam wadah Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta, untuk mencari bentuk baru bagi sistem pengelolaan pengajian anak-anak dan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an. Pada saat itu, metode membaca al Quran selain Iqro’ juga sudah ada seperti metode Juz Amma, methode Al-Banjary, methode Al-Barqy dan banyak methode lainnya.
Banyak para penguji mencoba mengadakan pengujian terhadap keakuratan metode ini. Ternyata karena selain sederhana dengan metode iqro sangat mudah mempelajari Al-Qur’an dibanding metode yang lain.
Singkatnya, setelah melalui studi banding dan ujicoba tersebut, maka pada tanggal 21 Rajab 1408 H, bertepatan dengan tanggal 16 Maret 1988, didirikanlah Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA) “AMM” Yogyakarta. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 16 Ramadlan 1409 H (23 April 1989) didirikan pula Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) “AMM” Yogyakarta.
Antara TKA dan TPA tidaklah memiliki perbedaan dalam sistem, keduanya hanya berbeda dalam hal usia anak didiknya. TKA untuk anak usia TKA (4,0 – 6,0 tahun) sedangkan TPA, untuk anak usia SD (7,0 – 12,0 tahun). TKA-TPA “AMM” ini terletak di Kampung Selokraman, suatu kampung di pinggiran kota Yogyakarta yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bantul. Selokraman ini masuk wilayah Kalurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede Yogyakarta.
Pada awal berdirinya (1988), TKA-TPA “AMM” ini belum memiliki gedung sendiri. Mula-mula hanya menempati beberapa ruang (salah satunya adalah ruang garasi) dari rumah milik pribadi KH. As’ad Humam. Baru kemudian pada tahun 1991 bisa membangun sebuah gedung yang memiliki 15 ruang, 4 ruang diantaranya berada di lantai 2. 11 ruang untuk kegiatan belajar (ruang kelas), 2 ruang untuk kantor, 1 ruang untuk sekretariat Team Tadarus “AMM” dan 1 ruang untuk sekretariat Team Tadarus “AMM” dan 1 ruang untuk ruang tamu. Di sebelah kiri ruang-ruang kelas terdapat kamar kecil dan halaman samping, sedang di depan gedung terdapat halaman yang cukup luas untuk bermain dan upacara.
Atas hasil karya beliau tersebut, tahun 1991 Menteri Agama RI (waktu H Munawir Sjadzali MA. Menjadikan TKA /TPA yang didirikan K.H. As’ad Humam di kampung Selokraman Kotagede Yogya sebagai balai litbang LPTQ Nasional. Dan selanjutnya, perkembangan Iqro’ pun meluasa tidak hanya di di Yogyakarta Dan Jawa Tengah saja namun sudah sampai ke pelosok-pelosok tanah air Dan mancanegara. Bahkan di Malaysia, metode Iqro ditetapkan sebagai kurikulum wajib di sekolah.
Metode Iqro’ sendiri telah sering diteliti Dan dijadikan objek penelitian. Hasilnya, efektivitas metode Iqro’ dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di TKA-TPA “AMM” Kotagede Yogyakarta bagi anak usia TK (4,0 – 6,0 tahun) dalam waktu 6 – 18 bulan sudah mencapai angka 89,9% yang bisa diantarkan memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an. Sedang untuk anak usia SD (mayoritas usia 7,0 – 9,0 tahun) ternyata lebih cepat lagi. Dalam waktu 12 bulan, mayoritas dari mereka (84,31%) telah lancar membaca al-Qur’an. Waktu yang relatif cepat bila dibandingkan dengan metode (kaidah) Baghdadiyah melalui sistem pengajian “tradisional” yang memerlukan waktu 2 – 5 tahun.
Kini, K.H. As’ad Humam telah meninggalkan kita untuk selamanya. Pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun, beliau dipanggil Allah SWT. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Ramadhan hari Jum’at (2/2) sekitar Pukul 11:30. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Beliau sangat layak disebut sebagai pahlawan bagi kita semua. Meskipun beliau telah meninggal dunia, ilmu yang beliau wariskan menjadi kebaikan bagi beliau yang terus mengalir menambah kebaikan bagi beliau di sisi Allah.
Diposkan oleh : Fanni Rahmatina Rahim
TKA - TPA - TQA
TKA - TPA - TQA
A. Pengertian TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur’an)
dan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an)
TKA-TPA adalah lembaga pendidikan non formal tingkat dasar yang bertujuan memberikan bekal dasar kepada anak-anak usia 4-6 tahun ( TKA) dan usia 7–12 tahun (TPA ) agar menjadi generasi Qur’ani, generasi yang sholih-sholihah, yang mampu dan gemar membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
B. Pengertian TQA (Ta’limul Qur’an Lil Aulad)
TQA adalah lemnbaga pendidikan non formal sebagai kelanjutan dari TKA/TPA, yang bertujuan memberikan tambahan bekal bagi santri lulusan TKA/TPA atau anak-anak usia 7-14 tahun lainnya yang telah mampu membaca Al-Qur’an, sehingga lancar dan gemar membaca Al-Qur'an, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai keterampilan khusus berupa hafal Juz ‘Amma dan memahami terjemahnya.
Dalam hal ini, TQA dibedakan menjadi 3 jenjang, yaitu :
-TQA Ula (dasar),
-TQA Wustho (menengah),
-TQA ‘Ulya (atas).
C. Tujuan
TKA-TPA-TQA, bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap Al-Qur’an. Al-Qur’an dijadikannya sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan tempat kembali segala urusan hidupnya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
sumber: H.M. Budiyanto,dkk. 2006. Panduan praktis pengelolaan TKA-TPA-TQA D.I. Yogyakarta, Kurikulum 2006. LDPQ Yogyakarta.
KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR'AN
KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR'AN
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terangterangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)
“Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Riwayat Al-Bukhari)
“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim)
“Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.” (Riwayat At-Tirmidzi)
Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman:
“Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (Riwayat Tirmidzi)
“Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi)
“Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I)
“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Dawud)
Abdul Humaidi Al-Hamani, berkata: “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Imam An-Nawawi
METODE MENGHAFAL AL-QUR'AN
METODE MENGHAFAL AL-QUR'AN
Gerakan TKA-TPA dengan Metode IQRO' sungguh luar biasa. Kini muncul gerakan baru yang mungkin akan luar biasa, yaitu mulai menjamurnya Rumah-rumah Tahfidz Anak-anak, yang disponsori Ustadz Yusuf Mansur. Sudah ribuan anak-anak usia TK/SD menghafal Al-Qur'an, dari mulai uz 30, 29, 28, juz 1 dan seterusnya. Hasilnya mencengangkan. Berikut ini, catatan tentang Metode Menghafal Al-Qur'an, hanya untuk Anda :
Berikut ini adalah salah satu dari metode bagi anda yang mau menghafal ayat-ayat dalam al Qur’an. Tapi yang perlu diperhatikan sebelumnya bahwa, Obat terbesar dalam menghafal dan memahami adalah taqwa kepada Allah SWT. “Bertaqwalah kepada Allah, niscaya Dia mengajarimu”
Imam Syafi;i berkata, “Aku mengadukan perihal keburukan hafalanku kepada guruku, yang bernama Imam Waki’, lalu guruku berwasiat agar aku menjauhi maksiat dan dosa. Guruku kemudian berkata: ‘Muridku, ketahuilah bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang-orang yang maksiat’”.
Adapun langkah-langkah menghafal al Qur’an, sebagai berikut:
Hendaklah permulaan hafalan al Qur’an dimulai dari surat An Naas lalu al Falaq, yakni kebalikan dari urutan surat-surat al Qur’an. Cara ini akan memudahkan tahapan dalam perjalanan menghafal Al Qur’an serta memudahkan latihan dalam membacanya di dalam shalat baik.
Membagi hafalan menjadi dua bagian. Pertama, hafalan baru. Kedua, membaca al Qur’an ketika shalat.
Mengkhususkan waktu siang, yaitu dari fajar hingga maghrib untuk hafalan baru.
Mengkhususkan waktu malam, yaitu dari adzan Maghrib hingga adzan Fajar untuk membaca al Qur’an di dalam shalat.
Membagi hafalan baru menjadi dua bagian: Pertama hafalan. Kedua, pengulangan. Adapun hafalan, hendaknya ditentukan waktunya setelah shalat fajar dan setelah Ashar. Sedangkan pengulangan dilakukan setelah shalat sunnah atau wajib sepanjang siang hari.
Meminimalkan kadar hafalan baru dan lebih memfokuskan pada pengulangan ayat-ayat yang telah dihafal.
Hendaklah membagi ayat-ayat yang telah dihafal menjadi tujuh bagian sesuai jumlah hari dalam sepekan, sehingga membaca setiap bagian dalam shalat setiap malam.
Setiap kali bertambah kadar hafalan, maka hendaklah diulangi kadar pembagian pengelompokan pekanannya agar sesuai dengan kadar tambahan.
Hendaklah hafalannya persurat. Jika surat tersebut panjang, bisa dibagi menjadi beberapa ayat berdasarkan temannya. Tema-tema yang panjang juga bisa dibagi menjadi dua bagian atau lebih. atau dapat juga dikumpulkan surat-surat atau tema-tema yang pendek menjadi satu penggalan. Yang penting pembagian tersebut tidak asal-asalan, bukan berdasarkan berapa halaman atau berapa barisnya.
Tidak dibenarkan dan tidak diperbolehkan sama sekali melewati surat apapun sampai ia menghafalnya secara keseluruhan, seberapa pun panjangnya. Dan setelah menghafalnya secara keseluruhan, maka hendaklah diulang-ulang beberapa kali dalam tempo lebih dari satu hari.
Apabila di tengah shalat malam mengalami kelemahan dalam hafalan sebagian surat, maka hendaklah dilakukan pengulangan kembali disiang hari di hari berikutnya. Dalam kondisi seperti ini, tidak dibenarkan memulai hafalan baru. Kebanyakan hal seperti ini terjadi di awal-awal hari setelah menyelesaikan hafalan baru.
Sangat dianjurkan sekali untuk memperdengarkan surat-surat yang akan digunakan dalam shalat malam kepada orang lain.
Sangat baik mendidik anggota keluarga dengan metode ini. Caranya dengan membuat jadwal pekanan bagi setiap anggota keluarga dan memperdengarkan hafalan kepada mereka di siang hari, mengingatkan kepada mereka, memotivasi mereka untuk membacanya ketika shalat malam, serta membekali mereka supaya bisa berlatih sehingga tumbuh berkembang diatas al Qur’an. Dan al Qur’an bisa menjadi teman bagi mereka yang tidak bisa lepas darinya dan tidak kuasa untuk berpisah dengannya. Serta bisa menjadi lentera yang menerangi jalan kehidupan mereka.
Hendaklah memperhatikan cara membacanya. Bacaan harus tartil (perlahan) dan dengan suara yang terdengar oleh telinga. Bacaan yang tergesa-gesa walaupun dengan alasan ingin menguatkan hafalan baru adalah bentuk pelalaian terhadap tujuan membaca al Qur’an (untuk memperoleh ilmu, untuk diamalkan, untuk bermunajat kepada Allah, untuk memperoleh pahala, untuk berobat dengannya).
Tujuan dari menghafal al Qur’an bukanlah untuk menghafal lafadz-lafadznya dalam jumlah yang banyak. tetapi tujuannya adalah mengulang-ulang surat yang telah dihafal dalam shalat dengan niatan, mentadabburi al Qur’an. tetapi apabila mampu menghafal banyak surat sesuai apa yang telah disebutkan diatas, itu lebih utama dari pada sedikit menghafal. Yang terpenting adalah menerapkan kaidah diatas. Apabila menurutmu waktu sangat sempit maka ambillah kadar yang sedikit namun terus diulang-ulang.
Diposkan oleh : DKM 'Ibadurrohman Fakultas Kehutanan IPB.
MACAM-MACAM TEPUK ISLAM DAN LAGU SANTRI TPA
1. AMAL APA
( Lagu : Sedang apa )
Amal apa. Amal apa, yang disukai Allah
Bersholatlah, bersholatlah, tepat pada waktunya
Apa lagi, apa lagi, yang disukai Allah
Berbaktilah, berbaktilah pada ibu dan ayah
Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah
Sholawatlah, sholawatlah pada Nabi Muhammad
Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah
Berjuanglah, berjuanglah, berjuang di jalan Allah
2. MARI-MARILAH SHOLAT
( Lagu : Naik-naik ke puncak )
Sayang-sayang adikku sayang
Mari-marilah sholat
Satu hari lima kali sujud pada Illahi
Satu hari lima kali sujud pada Illahi
Mari-mari, marilah sholat
Lima kali sehari
Subuh Dhuhur Asar Maghrib
Isya’ kembali ke Shubuh lagi
Subuh Dhuhur Asar Maghrib
Isya’ kembali ke Shubuh lagi
3. IKRAR KITA
(Lagu : Bintang Kecil )
Tuhan kita, Allahu Ar Rohim
Nabi kita, Muhammad Al Amin
Kitab kita, Al Qur’anul Karim
Teman kita, sesama muslimin
4. SANTRI KECIL
(Lagu : Bintang Kecil )
Santri kecil di masjid yang indah
Bawa Qur’an dan bawa sajadah
Rajin ngaji dan rajin ngibadah
Pakai peci dan busana muslimah
Santri kecil TPA MTA
Bawa Qiro’aty dan AL Qur’an
Rajin sholat dan rajin mengaji
Sayang kawan tak suka bermusuhan
5. AGAMAKU ISLAM
( Lagu : Topi saya bundar )
Agamaku Islam, Islam agamaku
Kalau bukan Islam, bukan agamaku
Tuhan saya Allah, Allah Tuhan saya
Kalau bukan Allah, bukan Tuhan saya
Tuhan saya satu, satu Tuhan saya
Kalau tidak satu, bukan Tuhan saya
6. RUKUN ISLAM
( Lagu : Balonku ada lima )
Rukun Islam yang lima
Syahadat, sholat, puasa
Zakat untuk si papa
haji bagi yang kuasa
Siapa yang tak sholat ( nar ….. )
Siapa yang belum zakat
Kan rugi di akhirat
Allah pasti melaknat
7. ALLAH MAHA ESA
( Lagu : Balonku ada lima )
Allah yang Maha Esa
Pemurah dan Pencipta
Tempat hamaba meminta
Memuji dan berdoa
Beriman dan berakal
Untuk bekal hidupku
Ikhtiyar dan tawakal
Itulah usahaku
8. TUHAN HANYA SATU
( Lagu : Balonku ada lima )
Tuhanku hanya satu
Tiada bersekutu
Dia tidak berputra
Tidak pula berbapa
Siapa bilang tiga door !
Itu musyrik namanya
Orang seperti dia
Nerakalah tempatnya
9. SHOLAT DAN ZAKAT
( Lagu : Panjang umurnya )
Sholat bersama, sholat bersama
Sholat bersama lebih mulia
Lebih mulia, lebih mulia
Membayar zakat, membayar zakat
Membayar zakat juga utama
Juga utama, juga utama
Rajin mengaji, rajin mengaji
Rajin mengaji juga mulia
Juga utama, juga utama
10. MARI MENGAJI
( Lagu : Naik delman )
Tiap sore hari ku rajin dating mengaji
Dengan kawan-kawan, tuk jadi anak terpuji
Di samping mengaji, diajar pula menyanyi
Agar hati ini selalu dekat Illahi
Yo kawan-kawan, marilah kita mengaji
Yo kawan-kawan, marolah kita mengaji
11. ALLAH MAHA ESA
( Lagu : Burung kakak tua )
Allah Maha Esa, Allah Maha Kaya
Allah Maha Sayang, Allah Maha Kuasa
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar, Allah Maha Kekal
Allah Maha Esa, Allah yang sempurna
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah Maha Besar
12. SANTRI TPA
( Lagu : Warung pojok )
Hijau muda seragamnya ( menawan )
Pakai jilbab di kepala ( cantiknya )
Qiro’aty bawaannya
Cinta Al Qur’an orangnya
Aduh gantengnya, aduh cantiknya
Aduh anggunnya, baik budi pekertinya
13. MARI SHOLAT
( Lagu : Gelang sipatu gelang )
Sholat, marilah sholat
Mari sholat bersama-sama
Barang siapa yang tidak sholat
Yang tidak sholat mendapat siksa
14. CARA WUDLU
( Lagu : Naik-naik ke puncak )
Mari kawan kita belajar
Cara wudlu yang benar
Yang pertama baca basmalah
Dua basuh telapak tangan
Yang ketiga berkumur-kumur
Sambil membasuh lubang hidung
Yang keempat membasuh muka
Lalu membasuh tangan
Dahulukan tangan yang kanan
Baru tangan yang kiri
Usap kepala langsung telinga
Cukup sekali saja
Yang kelima membasuh kaki
Hingga ke mata kaki
Dahulukan kaki yang kanan
Baru kaki yang kiri
Jangan lupakan baca syahadat
Agar wudlu sempurna
15. JALAN MASUK SYURGA
( Lagu : Satu-satu )
Satu-satu aku cinta Allah
Dua-dua cinta Rasulullah
Tiga-tiga cinta orang tua
Satu, dua, tiga jalan masuk syurga
16. RUKUN IMAN
( Lagu : Satu-satu )
Rukun iman enam perkara
Yang pertama iman kepada Allah
Yang kedua Malaikat-Nya
Yang ketiga Rasul-rasul-Nya
Yang keempat Kitab-kitab-Nya
Yang kelima hari Qiamat
Yang keenam Qodho dan Qodhar
Semua datang dari Allah 2X
17. 25 RASUL
( Lagu : Sorak-sorak bergembira )
Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh
Ibrahim, Luth, Ismail
Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub
Syu’aib, Harun, Musa
Dzulkifli, Daud, Sulaiman
Ilyas, Ilyasa, Yunus
Zakaria, Yahya, Isa
Muhammad Nabi kita
18. KITAB AL QURAN
(Lagu : Layang-layang )
Ku ambil kita Al Qur’an
Ku baca dan kuartikan
Ku simak dan ku renungkan dengan tenang
Ku jadikan pedoman
Berlatih berlatih
Berlatih membaca Al Qur’an
Berlatih dan ku ajak kawan-kawan
Hati gembira dan senang
19. MUHAMMAD RASULULLAH
( Lagu : Apuse )
Muhammad Rasulullah
Penutup Nabi dan Rasul
Sebagai rahmad bagi alam raya
Muhammad Rasulullah
Pemimpin di akhir zaman
Sholawat serta salam kami untukmu
Ya Muhammad, Rasulullah
Ya Muhammad, hamba Allah
Muhammad Rasulullah
Teladan bagi ummatnya
Al Qur’an firman Allah pedomannya
Muhammad Rasulullah
Jasamu amatlah besar
Mari kita teruskan ajarannya
20. RUKUN ISLAM
( Lagu : Siapa suka hati )
Katakan rukun Islam yang pertama ( Syahadat )
Katakan rukun Islam yang kedua ( Sholat )
Ketiganya puasa, keempat membayar zakat
Kelima pergi haji naik pesawat wus… wus…
21. DISINI ISLAM DISANA ISLAM
( Lagu : Disini senang di sana senang )
Disini Islam disana Islam
Dimanapun aku tetap Islam
Sekarang Islam, besokpun Islam
Sampai matipun ku tetap Islam
Dimanapun tetap Islam, Islam jaya dimanapun
Tetap Islam, Islam jaya dimanapun
22. I Q R O
( Lagu : Disini senang di sana senang )
Disini Iqro’ disana Iqro’
Dimana-mana bacalah Iqro’
Di sekolah baca, di rumah baca
Di mana-mana bacalah Iqro’
خَ حَ جَ ثَ تَ بَ اَ
صَ شَ سَ زَ رَ ذَ دَ
قَ فَ غَ عَ ظَ طَ ضَ
يَ ءَ هَ وَ نَ مَ لَ كَ
23. SANTRI KECIL
( Lagu : Pelangi koes plus )
Kulihat santri kecil di sore hari
Ia rajin mengaji sambil bernyanyi
Santri kecil-santri kecil
Rajin-rajinlah mengaji
Mengabdi pada Illahi
Untuk bekal hari nanti
24. SUARA ADZAN
(Lagu : Kring-kring-kring ada sepeda)
Terdengar suara adzan,
Tanda panggilan sholat
Tundalah kegiatan,
Marilah beribadat
Dengar seruan qomat,
Sholatkan dimulai
Khusyu’ waktu ibadah
Ikhlas di dalam hati
25. AL QURAN
(Lagu : Soleram)
Al Qur’an, Al Qur’an
Al Qur’an firman Tuhan
Kitab suci menjadi pedoman kawan
Pelajari serta diamalkan
Kitab suci menjadi pedoman kawan
Pelajari serta diamalkan
26. MARI KITA SHOLAT
( Lagu : Matahari terbenam )
Ayo kawan semua, mari kita sholat
Tinggalkan permainan, kerjakan ibadah
Ayo … ayo…. ayo mari kita sholat
Ayo … ayo … ayo kerjakan ibadah
27. PERGI MENGAJI
( Lagu : Matahari terbenam )
Menjelang sore hari, ku pergi mengaji
Kubawa Qiro’aty, dengan senang hati
Ayo…ayo… ayo kita mengaji
Ayo…ayo… ayo kita mengaji
28. LIHAT AKU
( Lagu : Lihat kebunku )
Lihatlah aku anak yang pintar
Riang selalu dan rajin belajar
Setiap hari ku ngaji Qur’an
Bersama teman
Di TPA MTA
29. WAKTU DAN REKAAT SHOLAT
(Lagu : Bangun tidur)
Sholat Shubuh di pagi hari
Sholat Dhuhur di siang hari
Sholat Asar di sore hari
Maghrib, Isya’ di malam hari
Sholat Subuh dua rekaat
Dhuhur ‘Asar empat rekaat
Sholat Maghrib tiga rekaat
Sholat Isya’ empat rekaat
30. MENGAJI AL QUR AN
(Lagu : Heli anjing kecil)
Mari mengaji Al Qur’an
Dengan ustadz ustadah
Ikuti dan perhatikan
Jangan banyak bercanda
Ingat, Hei teman
Hormati Al Qur’an
Ayo, hei teman
Kita mengamalkan
31. AKU ANAK ISLAM
(Lagu : Aku anak sehat)
Aku anak Islam rajin sembahyang
Karena bimbingan ibu tersayang
Semenjak aku kecil, slalu ikut mengaji
Sehingga mengerti ajaran Ilahi
Senang hati ibu melihat aku
Tak lupa mengaji setiap waktu
Bila aku belajar ibu slalu ihtiar
Membimbingku belajar jadi anak yang pintar
32. MASUK PENGAJIAN
(Lagu : Lagi bilaman)
Ayo, kawan-kawan kita bergandeng tangan
Besama-sama masuk ke pengajian
Ayo, ayo , ayo
Ayo, ayo, ayo
Bawa Qiro’aty dan Al Qur’an
Jangan sampai ketinggalan
Duduk tertib mendengarkan
33. CINTA ISLAM
( Lagu : Desaku)
Islamku yang kucinta
Kujaga selalu
Membuat ku bahagia
Dan ingin menyatu
Tak akan kulupakan
Tak akan bercerai
Selalu kudambakan
Islamku yang damai
34. NGAJI SAMA-SAMA
( Lagu : Cublak-cublak suweng )
Ngaji sama-sama, yang ramai tidak bisa
Yang ngantuk tidak dengar, yang nganggu tak disuka
Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji
Ayo-ayo ngaji, ngajine sing tenanan
Ora pareng gojegan
Lungguhe anteng-antengan
Sing rame kancane syetan
Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji
35. SIAPA TAHU
( Lagu :Nama-nama rasa )
Siapa tahu nama Tuhan kita
Allah Allah Allah Azawajala
Siapa tahu nama Nabi kita
Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam
Cobalah katakan apa kitab kita
Alqur’an namanya
Sesama muslim itu teman kita
Kalau musuh kita adalah setan
36. MENUNTUT ILMU
( Lagu : Bebek-bebekku )
Teman-temanku, mari-kemari
Ikutlah aku menuntut ilmu
Disana kita ngaji bersama
Tuk bekal hidup nanti diakhiratnya
Yo ikut, yo ikut ngaji bersama
Belajar Al Qur’an dengan gembira
37. ARTI TPA DAN MTA
(Lagu : Apa guna keluh kesah)
Apa artinya TPA
Apa artinya TPA
Taman Pendidikan Al-Qur’an
Itu artinya TPA
Apa artinya MTA
Apa artinya MTA
Itu Majlis Tafsir Al-Qur’an
Itu artinya MTA
38. ALLAH TUJUAN KITA
(Lagu : Semut-semut kecil)
+ Wahai santri-santri
Ustadz mau tanya
Siapa Tuhanmu, siapa Nabimu, dan apa kitabmu ?
= Ustadz baik hati
Kami kan menjawab
Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Al Qur’an kitabku
Alhamdulillah kalian tahu
Alhamdulillah kalo begitu
+ Wahai santri-santri
Ustadz tanya lagi
Siapa temanmu, siapa musuhmu, harus bagaimana ?
= Ustadz baik hati
Kami kan menjawab
Muslim temanku, Syetan musuhku wajib dijauhi
Allah ta’ala tujuan kita
Nabi Muhammad teladan kita
Al Qur’an karim, pedoman kita
Iman dan taqwa bekal utama
La la la la la la la la la 2x
La la la la la la la la la 2x
39. MASYITHOH
Wahai Masyithoh putrid Islam yang mulia
Imannya teguh pada Allah Taala
Fir’aun tahu serta marah kepadanya
Lalu disiksa dengan kejam tak terkira
Masyithoh sholeh diberi hukuman yang mengerikan
Tak gentar dengan rela hati
Allahu Akbar 2x
40. SATRI KECIL
Santri-santri kecil dari TPA MTA
Bawa Qiroaty juga bawa Al Qur’an
Bermain bernyanyi mengaji bersama
Berseragam indah bagai kupu-kupu syurga
41. SHOLAT WAJIB
Tak lupa tugasku setiap hari
Sembahyang wajibku yang lima kali
Shubuh Dhuhur ‘Ashar Maghrib dan Isya’
Tak mungkin aku lupakan slama-lamanya
42. SYAHADAT
Asyhadu alla illaha illa Allah
Waasyhadu anna Muhammadar rasulullah
Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah
Dan saya bersaksi Muhammad utusan Allah
43. CIPTAAN ALLAH
Bila kupandang langit dan bumi
Alam semesta ini
Semua ciptaan yang Esa
Ya ….. Allah
Firman-Mu bagai sinar yang terang
Menuju kebenaran
Jauhkan aku dari siksaan
Ya ….. Allah
Pengasih dan penyayang
Pada semua insane
Memuji selalu nama-Mu
Allah, Allah, Allah
44. ANGGOTA BADAN
Kita hafalkan bersama
Nama-nama anggota badan
Dalam bahasa Arab
Kepala rokshun, rambut sya’run
Kening jabkhotun, mata ‘ainun
Hidung anfun, telinga udzunun
Dada shodrun, leher unuqun
Famun mulut, shofkhotun bibir
Sinun gigi, lisanun lidah
Bagnun perut, rijlun kaki
Yadun tangan, ashobiun jari-jari
45. BULAN HIJRIAH
Mari kawan semua, kita menghafalkan
Dua belas nama bulan dalam tahun Hijriayah
Satu Muharrom, kedua Shafar
Taga Robiul awal, empat Rabiul tsani
Lima Jumadil ula, enam Jumadil tsaniyah
Ketujuh bulan rojab, delapan bulan Sya’ban
Sembilan Romadhon, sepuluh bulan Syawal
Sebelas Dzulqoidah, Duabelas Dzulhijah
46. ALHAMDULILLAH PUNYA MATA
Alhamdulillah, alhamdulillah
Aku punya mata
Mataku indah mataku bersih
Oh Alhamdulillah
Dapat kulihat dapat kupandang
Pemandangan indah
Aku bersyukur Alhamdulillah
Terimakasih Allah
47. 10 MALAIKAT ALLAH
10 Malaikat Allah
Jibril pembawa wahyu
Mikail pembagi rizqi
Isrofil peniup sangka kala
Izroil pencabut nyawa
Munkar dan Nakir penanya di kubur
Rqib dan Atid pencatat amal
Malik penjaga di Neraka
Ridwan penunggu Syurga
10 Malaikat Allah
48. ALLAH MAHA MELIHAT
Allah Maha Melihat hat … hat…
Semua perilakumu mu… mu…
Allah Maha Mendengar ngar…ngar…
Semua perkataanmu mu…mu…
Ayo kita waspada da…da…
Jangat berbuat dosa sa…sa…
Ingat ingat selalu lu…lu…
Allah mengawasimu mu…mu…
49. RUKUN ISLAM DAN IMAN
Rukun Islam ada lima
Pertama ucap dua kalimat syahadat
Keduanya sholat ketiga berpuasa
Keempat zakat kelima naik haji
Rukun Iman ada enam
Percaya Allah, percaya pada malaikat
Percaya Kitab Allah serta Nabi dan Rasul
Percaya kiamat qodho dan qodar
Rukun Islam harus dikerjakan
Rukun Iman diyakini
50. I PI YA
Ipiyaa ya ya ipiye
Aku dadi cah Islam wae
Yen awan tak pikerke
Yen wengi tak impekke
Imanku san soyo kuwate
Ayo konco ayo konco
Iki wis arep sasi poso
Mulo padha nindhakno
Iku sifat satriyo
Bedho karo sifate buto
51. BELAJAR NGAJI
Saya ingin belajar Bu
Belajar di TPA
Perlu cari ilmu Bu
Ilmu yang berguna
Blajar mengkaji Qur’an Bu
Ilmu yang sempurna
Besok untuk bekal Bu
Kecil sampai tua
Sungguh Qur’an itu Bu
Petunjuk manusia
Agar bahagia Bu
Dunia akhiratnya
52. SHOLAT
Sholat iku penggawe mulyo
Laku gampang ora rekoso
Lan ngilangake laku kang nistha
Mumpung isih pada ana ndonya
Tindake Nabi wajib den turut
Nyembah Allah kelawan sujud
Lan nindakake laku kang becik
Ngedohi laku alo lan musyrik
53. MESEMMA
Mesemmaaa……..
Yen ora bisa kandha
Mesemmaaa……..
Yen ora pati cetha
Mesemmaaa……..
Nadyan atimu rada gelo
Mesemmaaa……..
Ngiras kanggo tamba
Mesemmaaa……..
54. BOCAH CILIK
Bocah cilik-cilik
Lungguh tharik-tharik
Sandangane resik
Tumindake becik
Allah Pangeranku
Muhamamd Nabiku
Islam agamaku
Al Qur’an kitabku
55. DOA IBU
Sejak kecil kudiasuh
Oleh ayah dan ibu
Tak pernah dia mengeluh
Malam kudijaga
Pesan dari ibu guru
Kuingat selalu
Do’akanlah orang tua
Biar masuk syurga
Oh Tuhan, oh Tuhanku
Dengarlah do’aku
Kasihinilah ayah dan ibu
Dan ampunilah dosanya
56. NABI YUNA
Nabiyuna Nabi Muhamamd
Ismu abi sayyid Abdullah
Ummuhu sayyidah Aminah
Wahyuwayyulladu bi Makkah
Yaumul Isnain qobla subhi
Syahrul April yaumul ‘Asyiri
Amun fiil maulidun Nabi
Khomsun mi’ah wahid wa sab’iin
Nabiku Nabi Muhammad
Ingkang romo sayyid Abdullah
Ingkang ibu Siti Aminah
Miyos dalem wonten ing Mekkah
Dino Senen ing wayah subuh
Sasi April tanggal rong puluh
Tahun Fill miyose Nabi
Limo pitu siji tahun Masehi
57. ALLAHU AKBAR
Allahu akbar, Allahu Akbar
Allahu akbar, Allahu Akbar
Esuk-esuk uthuk-uthuk
Gununge katon ngregunuk
Genduk ojo ngantuk
Kae adzane wis nyeluk
Allahu akbar, Allahu Akbar
Allahu akbar, Allahu Akbar
Sisih wetan bang nerawang
Ojo padha ongkang-ongkang
Kakang menyang mblumbang
Sesuci nuli sembahyang
Allahu akbar, Allahu Akbar
Allahu akbar, Allahu Akbar
58. ALLAH MAHA WELAS
Duh Gusti nyuwun kawelasan
Dateng sadaya kesaenan
Duh Dzat kang welas
Lan kang ngapura
Mugi ngapunten
Ing dosa kita
59. ASSALAAMU ‘ALAIKUM
Assalaamu ‘alaikum
Wa’alaikum salam
Semoga sejahtera
Atas karunia-Nya
60. BISMILLAH HIRRAHMAANIRROHIIM
Bismillahirrohmaanirrohiim
Dengan jalan rahmat dan kasih-Nya
Mereka yang beriman mereka yang bertakwa
Senantyasa dalam nikmat Allah
MACAM-MACAM TEPUK
1. TEPUK ISLAM
Tepuk Islam
( X X X ) agamamu ( X X X ) Islam
( X X X ) Tuhanmu ( X X X ) Allah
( X X X ) Nabimu ( X X X ) Muhammad
( X X X ) Kitabmu ( X X X ) Al Qur’an
( X X X ) temanmu ( X X X ) muslim
( X X X ) musuhmu ( X X X ) syetan
2. TEPUK TENANG
Tepuk tenang
( X X X ) te ( X X X ) nang
( X X X ) tenang sedakep Mendel cep.
3. TEPUK KHOLIFAH
Tepuk Kholifah
( X X X ) pertama ( X X X ) Abu Bakar
( X X X ) kedua ( X X X ) Umar
( X X X ) ketiga ( X X X ) Usman
( X X X ) keempat ( X X X ) Ali
4. TEPUK RUKUN ISLAM
Tepuk rukun Islam
( X X X ) pertama ( X X X ) syahadat
( X X X ) kedua ( X X X ) shalat
( X X X ) ketiga ( X X X ) puasa
( X X X ) keempat ( X X X ) zakat
( X X X ) kelima ( X X X ) haji
5. TEPUK RUKUN IMAN
Tepuk rukun Iman
( X X X ) pertama ( X X X ) pada Allah
( X X X ) kedua ( X X X ) Malaikat
( X X X ) ketiga ( X X X ) Kitab-Nya
( X X X ) keempat ( X X X ) Nabi-Nya
( X X X ) kelima ( X X X ) Hari Kiamat
( X X X ) keenam ( X X X ) Taqdir
6. TEPUK AL QUR’AN
( X X X ) pertama ( X X X ) Al Fatihah
( X X X ) kedua ( X X X ) Al Baqorah
( X X X ) ketiga ( X X X ) Ali Imran
( X X X ) keempat ( X X X ) An Nisa’
( X X X ) kelima ( X X X ) Al Maidah
( X X X ) keenam ( X X X ) Al An’am
( X X X ) ketujuh ( X X X ) Al A’raf
( X X X ) kedelapan ( X X X ) Al Anfal
( X X X ) kesembilan ( X X X ) At Taubah
( X X X ) kesepuluh ( X X X ) Yunus
7. TEPUK ISTIQOMAH
( X X X ) Aku ( X X X ) Anak Islam
( X X X ) Slalu bangga ( X X X ) dengan Islam
( X X X ) Jadi mentri ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Jadi mantri ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Pak polisi ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Sampai mati ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Islam Islam yes.
8. TEPUK ISLAM JAYA
( X X X ) I ( X X X ) S
( X X X ) L ( X X X ) A
( X X X ) M ( X X X ) Islam …. Jaya.
9. TEPUK SHOLAT
( X X X ) Lima waktu ( X X X ) kulakukan
( X X X ) Hati riang ( X X X ) jiwa lapang
( X X X ) Subuh ( X X X ) Dhuhur
( X X X ) Ashar ( X X X ) Maghrib
( X X X ) Isya’ ( X X X ) tak pernah
( X X X ) kutinggalkan
10. TEPUK PANJI ISLAM
Panji Islam kan datang ( X X X hey )
Umat Islam kan menang ( X X X hey )
Tak henti kami berjuang ( X X X hey )
Agar panji Islam menjulang ( X X X hey )
PROFIL USTADZ TKA-TPA IDEAL
PROFIL USTADZ TKA-TPA IDEAL
Keberhasilan aktifitas TPA banyak bergantung pada keberhasilan para ustadznya dalam mengemban misi TPA. Itulah sebabnya Islam sangat menghormati dan menghargai orang-orang yang mau bertugas sebagai pendidik (ustadz). Tentu saja agar berhasil dalam mendidik dan mengajar para santri, seorang ustads perlu berpegang pada nilai-nilai akhlak yang telah ditentukan oleh ajaran Islam.
Sebab bila tidak:
- Boleh jadi mereka berhasil dalam mengantarkan para santrinya pandai dalam membaca, menulis dan memahami Al Qur’an, tetapi sayang, banyak yang tidak mau mengamalkannya.
- Pandai bicara tentang Al Qur’an, tetapi perilakunya hauh dari nilai-nilai Al Qur’an.
- Otaknya pinter, tetapi perilakunya tidak bener.
Untuk itu setiap ustadz perlu memiliki akhlak yang terpuji, sesuai dengan pepatah : Guru = Digugu dan di tiru, bukan sebaliknya Guru = Wagu tur saru.
ETIKA USTADZ
1.Berjiwa Robbani.
a.Menjadikan Rob (Tuhan) sebagai tempat berangkat, tempat berpijak dan tempat kembali segala aktivitasnya.
b.Tujuan dan tingkah laku serta pola fikirnya senantiasa berpijak dari Allah, pada Allah, oleh Allah dan untuk Allah.
c.Senantiasa menyesuaikan diri dengan kehendak Allah.
d.Sungguh-sungguh berpegang pada wahyu-Nya.
e.Mengikuti Syariat-Nya.
f.Taat dan mengadi Allah.
g.Mengetahui sifat-sifat yang melekat pada Allah.
2.Niat yang benar dan ikhlas.
a.Hanya mencari Ridlo Allah semata.
b.Jika mendapat imbalan gaji/HR, dijadikan sarana (wasilah) untuk menuju lebih lebih tinggi lagi, yaitu keridloaan Allah.
3.Tawadlu’ (rendah hati).
a.Menjauhkan diri dari sifat riya’ (pamer), sombong, takabur, dan tinggi hati.
b.Membuka diri untuk selalu belajar baik dari sesama ustadz, maupun dari santri.
4.Khosy-yah (Takut kepada Allah).
a.Senantiasa berusaha mengosongkan diri dari maksiyat kepada Allah.
b.Dihiasinya kebersihan hati dengan perbuatan terpuji.
5.Zuhud (Tidak materialis).
a.Tidak rakus terhadap dunia.
b.Mengutamakan hidup sederhana.
c.Harus berusaha untuk menjadi orang kaya tapi tidak pamer harta.
6.Sabar dan Tabah hati.
a.Tetap tekun membina para santri, walau bagaimanapun juga pola tingkahnya.
b.Tetap konsisten terhadap perjuangan, walau apapun tantangannya.
7.Menguasai bidangnya
a.Jika anda mengajarkan Al Qur’an, kuasilah ilmu-ilmu yang berkenaan dengan Al Qur’an, misalnya.
b.Jika anda mengajarkan pendidikan agama Islam, kuasilah pengetahuan sesuai dengan pendidikan para santri.
c.Jika anda membina bakat dan seni, milikilah keahlian dibidangnya.
d.Hindari kesan dari santri, anda dianggap sok pintar, padahal tak mengerti.
8.Tetap terus belajar.
a.Jika tidak tahu bertanyalah kepada ahlinya. Jika tidak menguasai bidang tertentu serahkan kepada ahlinya.
b.Jika ingin disenangi oleh santri, pandai-pandailah bergaul dengan santri.
c.Jika ingin pintar berdakwah, kuasailah teknik-teknik berdakwah yang baik dan benar.
d.Milikilah perpustakaan pribadi, tentang urusan dunia dan agama dan selalu menambah koleksinya ; buku, VCD, dsb.
9.Segera kembali kepada kebenaran.
a.Bila ternyata apa yang diyakini, yang dipedomani selama ini salah, tidak segan-segan untuk kembali kepada ajaran yang baik dan benar yang bersumber pada Al Qur’an dan Sunah Nabi.
b.Bila terjadi perbedaan pendapat diantara sesama ustadz, harus saling menghargai.
10.Gemar bermusyawarah.
a.Kunci untuk mencapai kebenaran diantara pendapat yang berbeda.
b.Dengan bermusyawarah menghindari diri dari menang dan benar sendiri tanpa mengharai pendapat orang lain.
c.Ada 3 macam tipe manusia, yaitu:
1.Manusia seutuhnya ialah orang yang memiliki pendapat dan mau bermusyawarah
2.Setengah manusia ialah orang yang memiliki pendapat tapi tidak mau bermusyawarah, atau mau bermusyawarah tapi tidak punya pendapat.
3.Bukan sebagai manusia ialah orang tidak memiliki pendapat dan tidak mau bermusyawarah.
11.Mengedepankan kejujuran:
a.Jika tidak tahu katakan “saya tidak tahu” daripada sok tahu.
b.Jika tidak tahu, tanyakanlah kepada ahlinya.
c.Kejujuran adalah mata urang yang berlaku dimana-mana.
d.Ingat sekali kita berdusta, maka seumur hidup orang tidak akan percaya.
12.Bisa diteladani:
a.Seorang ustadz secara lansung siap untuk dijadikan contoh teladan yang baik bagi santrinya, bukan hanya sekedar menyampaikan contoh-contoh yang baik saja.
b.Bila menyusuh santrinya datang tepat pada waktunya, maka ustadzpun demikian pula, jangan sebaliknya.
c.Bila menyuruh santri untuk rapi, sopan dan hormat, maka ustadz harus memberikan contoh dahulu.
13.Bersikap adil:
a.Ustadz tidak boleh pilih kasih kepada para santri.
b.Bila ada santri yang berprestasi hargailah, bila ada santri yang salah tegurlah dan hukumlah dengan cara bijaksana.
14.Penyantun dan pema’af:
a.Bila ada santri yang bandel, nakal, nasehatilah dan ma’afkanlah kesalahannya.
b.Bersikaplah tegas dalam menegakkan kebenaran dan bersikap lembut dan kasih sayang dalam membina hubungan.
15.Mengetahui dan memahami tabiat santri.
a.Adanya pengetahuan yang mendalam mengenai watak dan tabiat para santrinya , adat kebiasaannya, pembawaannya, kencederungannya, lingkungannya, tidak perkembangannya rasa dan pola pikirannya, menyebabkan seorang ustadz tidak akan keliru dalam menghadapi para santri.
b.Ustadz akan bisa menyampaikan materi pelajarannya secara pasti dalam waktu yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan dan pengetahuan para santri.
c.Pelajarilah psikologi perkembangan anak dan remaja, bagaimana cara mengatasi santri yang bermasalah.
daftar pustaka:
Profil ustadz ideal, Drs. H.M. Budiyanto, AMM Kotagede, Yogyakarta, 2003
PEDOMAN PENGELOLAAN PAA / TPA
A. FUNGSI dan TUGAS PAA (Pengajian Anak-anak)
TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an)
1. Melaksanakan pendidikan keagamaan secara non formal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat PAA/TPA tersebut.
2. Melaksanakan .pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang terlaku.
3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi santri.
4. Membina kegiatan ekstrakurikuler.
5. Melaksanakan urusan ketatausahaan.
6. Membina kerjasama dengan orangtua, masyarakat dan lembaga yang terkait
7. Bertanggungjawab kepada lembaga di atasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, PAA/TPA dipimpinan oleh Direktur atau Pembina PAA/TPA
B. FUNGSI DAN TUGAS PENGELOLA PAA/TPA
Pengelola PAA/TPA terdiri dari :
1. Direktur/Pembina PAA/TPA
a. Menyusun Perencanaan
b. Mengorganisasikan kegiatan
c. Mengarahkan kegiatan
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Melaksanakan pengawasan
f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
g. Menentukan kebijaksanaan
h. Mengadakan rapat
i. Mengambil keputusan
j. Mengatur proses belajar mengajar
k. Mengatur Administrasi:
1) Proses Belajar Mengajar
2) Ustadz/Ustadzah
3) Santri
4) Perlengkapan
5) Kerumahtanggaan
6) Perpustakaan
7) Keuangan/RAPBK (Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Kegiatan)
l. Mengatur kegiatan ekstrakurikuler
m. Mengatur hubungan PAA/TPA dengan orangtua, masyarakat dan lembaga terkait lainnya
2. Wakil Direktur/Pembina PAA/TPA
a. Bidang Kurikulum/Pengajaran :
1) Menyusun Kalender Pendidikan
2) Menyusun Program Pengajaran
3) Menyusun Pembagian tugas ustadz/ustadzah
4) Menyusun Jadual Pelajaran
5) Menyusun Jadual Evaluasi Belajar
6) Menerapkan criteria persyarakatan naik kelas atau tidak naik kelas
7) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan Satuan Pelajaran
8) Menyediakan buku kemajuan kelas
9) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran
b. Bidang Kegiatan Santri :
1) Menyusun Program pembinaan ekstrakurikuler
2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan santri dalam menegakkan disiplin dan tata tertib santri
3) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, kekeluargaan (K6)
4) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan santri secara berkala
5) Mengatur mutasi santri
c. Bidang Hubungan Kerjasama dengan Orangtua dan masyarakat :
1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan PAA/TPA dengan orangtua, masyarakat dan lembaga terkait
2) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan kerjasama secara berkala
d. Bidang Sarana dan Prasarana :
1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan
2) Mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana
3) Mengelola pembiayaan alat-alat pengajaran
4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana.
3. Ustadz/Ustadzah
a. Membuat Program pengajaran/rencana kegiatan belajar mengajar, semester
b. Membuat satuan pelajaran (persiapan mengajar)
c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
d. Melaksanakan kegiatan penilaian semester dan tahunan
e. Mengisi Daftar Nilai Santri
f. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar
g. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran
h. Mengadakan kegiatan bimbingan ustadz/dzah dalam kegiatan proses belajar mengajar
i. Membuat alat pelajaran/alat peraga
j. Menciptakan karya seni
k. Mengikuti kegiatan pelatihan, pembinaan dan pengembangan PAA/TPA
l. Melaksanakan tugas tertentu dari PAA/TPA
m. Membuat Lembar Kegiatan Santri (LKS)
n. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing santri
o. Meneliti Daftar Hadir Santri sebelum memulai pelajaran
p. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang pratikum
4. Wali Kelas:
a. Pengelolaan kelas
b. Penyelenggarakan administrasi kelas yang meliputi :
c. Penyusunan/Pembuatan statistik bulanan santri
d. Pengisian Daftar Kumpulan Nilai Santri (Leger)
e. Pembuatan catatan khusus tentang santri
f. Pencatatan mutasi santri
g. Pengisian buku Laporan Pendidikan (Rapor)
h. Pembagian buku Laporan Pendidikan (Rapor)
5. Bimbingan dan Konseling:
a. Menyusun Program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh santri tentang kesulitan belajar
c. Memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada santri agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar baik di sekolah maupun di PAA/TPA
d. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
e. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling
6. Ketatausahaan:
a. Kesekretariatan
1) Mengagendakan surat masuk dan keluar,
2) Menyampaikan surat beserta lembar pengantar/Disposisi kepada Direktur/Pembina PAA/TPA
3) Membalas atau menanggapi surat masuk setelah berdasarkan petunjuk dan arahan dari Direktur/Pembina PAA/TPA
4) Mengelola Presensi Santri dan Ustadz/dzah
5) Membuat surat undangan rapat dilampiri Bukti Penerimaan Surat
6) Membuat Daftar Hadir Peserta rapat
7) Membuat Notulen hasil rapat
b. Keuangan/Bendahara :
1) Menerima uang masuk
2) Mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan setelah mendapat perusetujuan dari Direktur/Pembina PAA/TPA berdasarkan Rencana Anggaran PAA/TPA yang telah disusun
3) Membayarkan Tunjangan Amal (TA) kepada Ustadz/dzah setiap awal bulannya
4) Menyusun laporan uang masuk dan uang keluar PAA/TPA setiap bulan, semester dan tahunan.
c. Perlengkapan :
1) Perencanaan perlengkapan
a). Menyusun daftar perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan yang meliputi barang habis pakai dan barang tidak habis pakai.
b). Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana minggua, bulanan, semesteran dan
tahunan
c). Menganalisa dan menyusun keperluang perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan PAA/TPA serta memper hatikan perlengkapan yang masih ada dan masih dapat dipergunakan
d). Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan
e). Menetapkan slaka prioritas menurut dana yang tersedia
2) Pengadaan perlengkapan :
a). Barang habis Pakai : Kertas, Pulpen, Kapur, Spidol, Buku tulis, Penghapus, Pensil, dsb
b). Buku-buku : Buku Perpustakaan, Buku Pegangan Ustadz, Buku Pertunjuk pengelolaan PAA/TPA, Buku bacaan, dsb
c). Peralatan : Mesin tulis, Komputer, alat pembersih, alat peraga, alat kesenian, alat olahraga dsb
d). Perabot : Meja, kursi, almari, rak, filling kabinet
e). Bangunan/ruang : Penambahan ruang/bangunan
3) Menyimpanan perlengkapan :
a). Tempat Penyimpanan
(1). Mudah dicapai oleh alat angkutan
(2). Bebas banjir dan tidak mudah terbakar
(3). Memperhatikan sifat-sifat barang yang disimpan : barang berat, barang mewah, makanan, kertas, buku, pakaian dsb
(4). Gudang harus dikunci selama tidak ada kegiatan yang dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran.
b). Pengurusan barang
(1). Barang yang masuk dicatat jenis, jumlah dan asal barang ke dalam Buku Penerimaan Barang. Kemudian dipisahkan dalam Buku Induk Barang Inventaris dan Buku Non Inventaris (Habis Pakai)
(2). Barang Inventaris :
(a) Dicatat kedalam buku Golongan sesuai dengan jenis barangnya
(b) Diberi Kode Barang Inventaris
(c) Ditempatkan di ruang sesuai dengan keperluannya
(3). Barang Non Inventaris (Habis pakai) :
(a) Dicatat kedalam Kartu Persediaan Barang Habis Pakai
(b) Dikeluarkan sesuai dengan permintaan yang mem-butuhkan
c). Pemeliharaan barang dalam gudang :
(1). Barang-barang inventaris yang mengalami kerusakan dipisahkan dan diklasifikasikan
(2). Barang yang rusak ringan, diperbaiki dan diperawat
(3). Barang yang rusak sedang, diperbaiki dan diganti
(4). Barang yang rusak berat, diganti dan dihapuskan
d). Laporan-laporan
(1). Barang Inventaris dicatat dalam Kartu Barang Inventaris
(2). Barang-barang Inventaris dan Non Inventaris dilaporkan kepada Direktur/Pembina PAA/TPA
4) Tata Letak perlengkapan PAA/TPA
a). Ruang Direktur/Pembina PAA/TPA :
(1). Denah/Maket PAA/TPA’
(2). Grafik kegiatan PAA/TPA
(3). Kalender Kegiatan PAA/TPA
(4). Struktur Organisasi PAA/TPA
(5). Uraian Rencana Kerja Tahunan dan RABNK
(6). Daftar Pelajaran
(7). Pembagian tugas mengajar Ustadz
(8). Petunjuk-petunjuk Islam yang praktis
(9). Perabot-perabot
b). Ruang Ustadz :
(1). Papan pengumuman
(2). Papan Jadual Pelajaran
(3). Kalender Pendidikan
(4). Struktur Organisasi
(5). Daftar Pembagian tugas ustadz
(6). Denah PAA/TPA
(7). Kode Etik Ustadz
(8). Petunjuk-petunjuk Islam yang praktis
(9). Perabot-perabot
c). Ruang Kelas
(1). Susunan pengurus kelas
(2). Jadual pelajaran
(3). Jadual piket
(4). Denah tempat duduk
(5). Tata tertib santri
(6). Kalender pendidikan
(7). Papan Presensi santri
(8). Papan pengumuman
(9). Hiasan dinding yang Islami
(10). Perabot-perabot
d). Ruang lain
Disesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaannya
e). Halaman PAA/TPA
(1). Tetap dijaga keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, kekeluargaan (K6)
(2). Dimanfaatkan untuk sarana bemain, olahraga dsb.
d. Perpustakaan
1) Mencatat Penerimaan Buku Perpustakaan dari Urusan Perlengkapan
2) Mengklasifikasikan buku perpustakaan
3) Memberi kode buku perpustakaan
4) Mentata Buku perpustakaan sesuai dengan kodenya
5) Melayani peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan
6) Mengajukan untuk pengadaan koleksi buku perpustakaan
7) Membuat tata tertib perpustakaan
C. ADMINISTRASI PROGRAM PAA/TPA
1. Direktur/Pembina PAA/TPA
a. Direktur/Pembina PAA/TPA bertanggungjawab :
1) Menyusun Program Kerja PAA/TPA
2) Mengatur proses belajar mengajar
3) Penilaian proses dan hasil belajar
4) Pembinaan kegiatan santri
5) Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi ustadz dan tenaga lainnya
6) Penyelenggaraan administrasi PAA/TPA yang meliputi Kesekretariata, Keuangan, Perlengkapan, Kegiatan Santri, Perpusatakaan dan Kurikulum
7) Pelaksanaan hubungan PAA/TPA dengan lingkungan dan atau masyarakat
b. Jadual Kegiatan Direktur/Pembina PAA/TPA
1) Kegiatan Harian :
a). Memeriksa Daftar Hadir Ustadz dan tenaga lainnya
b). Mengagtur dan memeriksa kegiatan 6 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, kekeluargaan)
c). Memeriksa program satuan pelajaran ustadz dan persiapan lainnya yang menunjang proses belajar mengajar
d). Menyelesaikan surat-menyurat, menerima tamu dan menye-lenggarakan kegiatan lainnya
e). Mengatasi hambatan terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
f). Mengatasi kasus yang terhadi pada hari itu
g). Memeriksa segala sesuatu menjelang PAA/TPA itu usai
h). Mengadakan pertemuan dengan para ustadz setelah PAA/TPA usai, guna meningkatan kualitas pendidikan PAA/TPSA
2) Kegiatan Mingguan :
a). Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat menyurat
b). Mengadakan rapat mingguan, guna membahas jalannya pelajaran dan kasus yang belum terselesaikan untuk menjadi bahan rencana kegiatan minggu berikutnya
c). Memeriksa keuangan baik uang masuk maupun uang keluar
d). Mengatur penyediaan keperluan perlengkapan PAA/TPA
3) Kegiatan Bulanan :
a). Melaksanakan pemeriksaan umum terhadap :
(1). Buku Administrasi kelas
(2). Daftar Hadir Ustadz dan tenaga lainnya
(3). Kumpulan abahan evaluasi berikut analisanya
(4). Kumpulan program satuan pelajaran
(5). Diagram pencapaian kurikulum
(6). Diagram daya serap santri
(7). Program perbaikan dan pengayaan
(8). Buku Catatan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
b). Memberi petunjuk/catatan kepada ustadz-ustadz tentang santri yang perlu diperhatikan, kasus yang perlu diketahui dalam rangka pembinaan santri
c). Pertanggung jawaban keuangan, termasuk membayarkan Tunjangan Amal Ustadz
d). Evaluasi terhadap persediaan dan penggunaan alat PAA/TPA
4) Kegiatan Semeteran :
a). Menyelenggarakan perbaikan alat-alat sekolah (alat kantor, alat praktek, ruang, dan lain-lain sejauh yang diperlukan)
b). Menyelenggarakan pengisian Daftar/Buku Induk Santri
c). Menyelenggarakan persiapan Ulangan Umum Semester
d). Menyelenggarakan evaluasi kegiatan BK, kegiatan santri
e). Menyelengarakan Ulangan Umum Semester :
(1). Kumpulan Nilai (Leger)
(2). Ketetapan Nilai Rapor
(3). Catatan tentang santri yang perlu mendapat perhatian khusus
(4). Pengisian Nilai Semester
(5). Pembagian Rapor
(6). Pemberitahuan/panggilan kepada orangtua, sejauh diperlukan untuk konsultasi tentang anaknya
5) Kegiatan Akhir Tahun Pelajaran
a). Menyelenggarakan penutupan buku inventaris dan keuangan
b). Menyelenggarakan Ulangan Umum Semester Akhir
c). Menyelenggarakan persiapan kenaikan kelas/tingkat :
(1). Persiapan Daftar Kumpulan Nilai (Leger)
(2). Penyiapan bahan-bahan untuk ustadz
(3). Pengisian Rapor dan Piagam
(4). Upacara akhir tahun pelajaran, kenaikan kelas/tingkat, pembagian rapor, Wisuda santri, dsb
d). Menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran yang bersangkutan
e). Menyelenggarakan penyusunan rencana keuangan tahun yang akan datang
f). Menyelenggarakan penyusunan rencana perbaikan dan pemeliharaan PAA/TPA dan alat bantu pendidikan
g). Menyelenggarakan pembuatan laporan akhir tahun pelajaran
h). Melaksanakan kegiatan Penerimaan Santri baru, meliputi :
(1). Penyiapan formulir dan pengumuman penerimaan santri baru
(2). Pembentukan panitia penerimaan dan pendaftaran
(3). Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran
6) Kegiatan Awal Tahun Pelajaran
a). Menetapkan kebutuhan ustadz
b). Pembagian tugas mengajar
c). Program satuan pelajaran dan jadual pelajaran
d). Kebutuhan buku pelajaranm, buku pegangan ustadz
e). Kelengkapan alat pelajaran dan bahan pelajaran
f). Rapat Ustadz
c. Kegiatan Urusan PAA/TPA
1) Sebelum dan pada awal tahun pelajaran
2) Selama tahun pelajaran yang berlangsung
3) Menjelang akhir tahun pelajaran dan waktu libur PAA/TPA
2. Ustadz
Sebagai pendidik dan pengajar, tugas ustadz yaitu :
a. Menyusun satuan pelajaran berdasarkan kurikulum
b. Menyusun pelaksanaan pelajaran
c. Menyusun rencana program evaluasi
d. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
e. Menyusun nilai pelajaran
f. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran tiap akhir semester
g. Melaksanakan evaluasi semester dan tahunan
h. Mengisi Buku Kelas (Khusus wali kelas)
3. Santri
a. Pendaftaran Calon Santri baru
b. Daftar kumpulan Calon Santri Baru
c. Daftar Nama santri menurut kelas/tingkatnya
d. Buku Induk Santri
D. PENUTUP
1. Pedoman Pengelolaan PAA/TPA tersebut di atas harus dilengkapi dengan contoh-contoh blangko, format yang yang diperlukan
2. Berusahalah untuk lebih baik lagi tentang administrasi pengelolaan PAA/TPA karena akan sangat berguna bagi penerus pembinaan PAA/TPA dimasa-masa yang akan dating
3. Semoga Allah Swt, senantiasa memberkati usaha dan membalas amal ibadha kita semua. Aamiien.
PELATIHAN PEMBERDAYAAN USTADZ TPA LERENG MERAPI PASCA ERUPSI
PELATIHAN PEMBERDAYAAN USTADZ TPA LERENG MERAPI
PASCA ERUPSI
A. PENDAHULUAN
Gerakan Dakwah Al-Qur’an melalui kegiatan TKA-TPA yang dimulai sejak 16 Maret 1988 oleh Team Tadarus “AMM” Kotagede Yogyakarta yang kemudian dikembangkan oleh Berbagai Lembaga Dakwah yang ada di seluruh Indonesia sampai saat ini masih sangat dirasakan manfaatnya.
Jutaan Umat Islam, dari Balita sampai Manula yang semula buta huruf al-Qur’an, kini dapat membacanya dengan baik dan benar, bahkan banyak yang kemudian tergerak untuk belajar menulis, memahami, mengamalkan dan mendakwahkan Al-Qur’an.
Para Pemuda dan Remaja baik di kota maupun di desa yang semula tidak ada interest dalam Gerakan Dakwah sama sekali, dengan adanya Metode Iqro’ dan Sistim TKA-TPA kini mereka tampil sebagai Da’i-da’i muda yang penuh semangat menggerakkan Dakwah Al-Qur’an di TKA-TPA khususnya dan di masyarakat luas pada umumnya.
Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, semangat yang tadinya membara kadang-kadang pudar apalagi bila tidak diiringi dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.
Di sisi lain, apabila para aktifis gerakan dakwah tidak memiliki pekerjaan yang tetap, atau kemampuan berwirausaha dan jiwa enterpreuner maka sulit bagi mereka untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya sebagai da’i-dai Qur’ani. Sementara itu, di tempat lain para aktifis gerakan missionaris, kemampuan dan kapasitasnya selalu diasah dengan baik dan mendapat dukungan yang sangat kuat baik moril maupun materiil dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka adanya momentum meletusnya Gunung Merapi, hendaknya menjadi pemacu dan pemicu semangat dakwah di kalangan aktifis TKA-TPA khususnya dan para Da’i pada umumnya untuk bersama-sama bangkit dengan penuh semangat membenahi system dan model dakwah yang cocok di tengah kekalutan warga masyarakat dan anak-anak di sekitar lereng merapi tersebut.
Untuk itu, LDPQ (Lembaga Dakwah dan Pendidikan Al-Qur’an) bekerjasama dengan Lumbung Zakat Indonesia Tempel Sleman, Badko TKA-TPA Kabupaten Sleman dan Team Tadarus “AMM” Kotagede Yogyakarta merasa perlu untuk menyelenggarakan “Pelatihan” dalam rangka “Pemberdayaan”, sekaligus sebagai “Trauma Healing” bagi para aktifis TKA-TPA di kawasan Lereng Merapi yang meliputi Kecamatan Cangkringan, Tempel, Turi, Pakem, Ngemplak Prambanan dan Kalasan.
B. TUJUAN DAN TARGET
1. Bangkitnya semangat hidup para Aktifis TKA-TPA, kemudian dapat melakukan “trauma healing” kepada umat di sekelilingnya dengan benar.
2. Tumbuh kembali ghiroh dakwah qur’aniyah di kalangan aktivis TKA-TPA sehingga TKA-TPA yang berhenti di kawasan bencana bisa hidup subur kembali
3. Tumbuhnya semangat enterpreneur dan kewirausahaan di kalangan para aktifis TKA-TPA, sehingga mereka dapat menjadi motor penggerak bangkitnya kegiatan ekonomi bagi masyarakat luas di kawasan bencana.
4. Terjalinnya silaturrahim antar lembaga dakwah dan pemerintah serta para aghniya/donatur sehingga akan mempercepat proses recovery secara menyeluruh pasca erupsi.
5. Semakin kokohnya Aqidah para aktifis TKA-TPA, sehingga dapat meluruskan segala macam gangguan yang akan merusak aqidah umat.
C. WAKTU, TEMPAT & PESERTA
Hari : Sabtu – Ahad, tanggal : 18 – 19 Desember 2010
J a m : Sabtu, 14.00 – 23.00 Ahad, 03.00 – 12.00
Tempat : Gedung Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta
Kementerian Dalam Negeri di Kalasan Sleman
Peserta : 100 orang (dari Kec . Tempel, Pakem, Turi, Cangkri-
ngan, Ngemplak, Prambanan dan Kalasan).
D. ACARA, MATERI DAN PEMATERI TRAINING
Sabtu, 18 Desember 2010
14.00 – 15.00 : Pendaftaran ulang /Chek In Peserta
15.00 – 15.30 : Pra Conditioning
15.30 – 16.00 : Pembukaan (Bupati Sleman)
16.00 – 17.30 : Session I : Aqidah & Tantangan Dakwah
(Drs. H. Sunardi Syahuri)
17.30 – 18.30 : I S H O M A
18.30 – 19.30 : Tadarus Al-Qur’an dan Jama’ah Isya’.
19.30 - 21.00 : Session II : Peta Dakwah Lereng Merapi,
(Drs. H. Willibrodus Lasiman, MA.)
21.00 – 22.30 : Session III : Problematika Gerakan TKA-TPA di Lereng
Merapi Pasca Erupsi (Drs. HM. Budiyanto, M.SI).
Ahad, 19 Desember 2010
03.00 – 04.00 : Sholat Lail dan Muhasabah (Drs. H. Mushtofa Kamal)
04.00 – 06.00 : Jama’ah Sholat dan Kuliah Subuh
(Session IV) : Pendayagunaan Zakat, Infaq, Shodaqoh
dalam Pemberdayaan Umat (Drs. H. Mushtafa Kamal).
06.00 – 07.30 : Session V : Fun Game (Drs. Nur Halim)
07.30 – 08.00 : Makan pagi
08.00 – 09.30 : Session VI : Membangkitkan Semangat Wirausaha
Aktifis TPA Pasca Erupsi (Drs. H. Nur Hidayat, SE.)
09.30 – 11.30 : Session VII : Trauma Healing (Tim Psychologi UGM)
11.30 – 12.00 : Pembagian Dor Prez dan Penutup.
G. KEPANITIAAN
Penanggungjawab : Drs. H. M. Budiyanto, M.SI
Penasihat I : Drs. Edy Supriyanta, M.Si.
Penasihat II : Drs. HM. Suhudi Azis, MA.
Ketua I : Mujiono, M. Hum.
Ketua II : Muhammad Ridlo Hisyam
Sekretaris I : Imam Triyono, S.Ag.
Sekretaris II : Drs. Nur Halim
Bendahara I : Drs. H. Yusa Fathuddin
Bendahara II : Syamsul Alam, S.Ag.
Sie Acara : Aris Suranto dkk.
Sie Perlengk & Transp. : Slamet Budiyono dkk.
Sie Pubdekdok : Joko Siswanto dkk.
Sie Konsumsi : Bu Ira dkk.
H. ANGGARAN BIAYA
1. Pemasukan :
a. Serikat Pekerja Karyawan PINDAD Bandung Rp. 5.000.000,00
b. PT. MITRA PERMATA MANDIRI JAKARTA Rp. 5.000.000,00
c. BAZIS Kabupaten Sukabumi Rp. 10.000.000,00
d. Ibu-ibu Pengajian Warga Ketandan Btpan Rp. 1.000.000,00
f. Lumbung Zakat Indonesia Tempel Rp. 1.000.000,00
g. Team Tadarus “AMM” Kotagede Rp. 2.000.000,00
h. Iqro’ Offset Kotagede Rp. 1.000.000,00
Jumlah = Rp. 25.000.000,00
2. Pengeluaran
a. Kesekretariatan Rp. 1.500.000,00
b. Pubdekdok Rp. 500.000,00
c. Transportasi Penyelenggaraan Rp. 1.000.000,00
d. Transport Peserta 100 X Rp. 50.000,00 Rp. 5.000.000,00
e. Transport Panitia 10 X Rp. 100.000,00 Rp. 1.000.000,00
f. Perlengkapan Rp. 1.000.000,00
g. Konsumsi Ringan 3 X 120 X Rp. 5.000,00 Rp. 1.800.000,00
h. Konsumsi Berat 3 X 120 X Rp. 10.000,00 Rp. 3.600.000,00
i. Transport Instruktur 10 X Rp. 250.000,00 Rp. 2.500.000,00
j. Dor Prez dan Bingkisan Peserta Rp. 5.000.000,00
k. Anggaran tak terduga Rp. 2.100.000,00
Jumlah Total = Rp. 25.000.000,00
Yogyakarta, 1 Desember 2010
Panitia Penyelenggara Pelatihan Pemberdayaan Aktifis TKA-TPA
Kawasan Lereng Merapi Pasca Erupsi
Lembaga Dakwah & Pendidikan Al-Qur’an Yogyakarta,
Muhammad Ridlo Hisyam
Ketua
AGAR ANAK CEPAT MENGHAFAL AL-QUR'AN
“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(HR. Bukhari). . .
Mengapa kita perlu mengajarkan Al-Qur’an dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an?
* untuk mendapatkan ridho Allah
* untuk mendapatkan ketenangan hidup
* karena Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghafalnya
* penghafal Al-Qur’an dapat memberikan syafaat bagi keluarganya
* mendapatkan banyak kemuliaan dan pahala yang berlimpah
Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an:
1. Tidak boleh memaksa anak ( kecuali dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
2. Lakukan kegiatan dengan cara menyenangkan
3. Dimulai dari ayat-ayat yang mudah difahami
4. Keteladanan dan motivasi
Kunci keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur’an:
* Suasana senang dan membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam waktu yang
lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan perasaan cinta dan keterikatan
terhadap Al-Qur’an.
* Berulang dan kontinyu
Cara memelihara dan mengembangkan memori anak:
1. Ajari anak untuk fokus dan perhatian pada pendidiknya
2. Faktor makanan adalah penentu untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat adiktif yang
terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya ingat anak-anak)
3. Memberi penjelasan pada anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka
memori akan bekerja lebih eksis
4. Menghormati waktu bermain dan waktu istirahat anak
5. Jauhkan unsur-unsur yang dapat mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
6. Ciptakan motivasi-motivasi agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal
Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an:
* Tidak mengantuk
* Tidak letih / kelelahan
* Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
* Tidak dalam keadaan capek belajar
* Tidak sedang bermain
* Tidak dalam keadaan sakit / bad mood
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal:
* Kenali bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
* Fahami keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
* Kenali anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
TEKNIS PENGAJARAN
1. Bayi ( 0-2 tahun )
* Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
* Tiap hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
* Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
* Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
* Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x
2. Di atas 2 tahun
* Metode sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu
menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
* Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
* Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
* Ajari muroja’ah sendiri
* Ajari mengahfal sendiri
* Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
* Waktu menghafal 3-4x per hari
CARA MENJAGA HAFALAN
* Mengulang-ulang secara teratur
* Mendengarkan murottal
* Mentadabburi dan menghayati makna
* Menjauhi maksiat
PEDOMAN PENYELENGGARAAN TKA-TPA-TQA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Taman Pendidikan Al-Qur’an, baik yang dikenal dengan nama TKA,TKQ,TPA,TPQ,TQA dan bentuk lain yang sejenis, saat ini telah tersebar luas di Tanah Air. Dan fakta menunjukkan, bahwa keberadaan lembaga ini tidak bisa dipisahkan dari peran KH Dahlan Salim Zarkasi dan KH As’ad Humam. KH Dahlan Salim Zarkasi berperan merintis berdirinya TK Al-Qur’an yang pertama, yaitu TK Al-Qur’an “Mujawwidin” di Semarang (1986) yang menggunakan metode “Qiroati”, sedang KH As’ad Humam bersama timnya, yaitu Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushola (AMM) Yogyakarta. Pada tanggal 16 Maret 1988, KH As’ad Humam mendirikan TK Al-Qur’an “AMM” di Yogjakarta yang menggunakan metode “Iqra” kemudian diikuti Taman Pendidikan Al-Qur’an “AMM”, Ta’limul Qur’an Lil Aulad “AMM” , Kursus Tartilil Qur’an “AMM” .
2. Penyebaran dan pembinaan lebih lanjut tidak lepas dari peran organisasi Lembaga Pembina, baik Lembaga tingkat lokal, regional maupun Lembaga Pembina yang terstruktur secara nasional. Indikasi penyebarannya terbukti ketika digelar acara Festival Anak Shaleh Indonesia ( FASI ) Tingkat Nasional di Istana Anak-Anak TMII Jakarta, pada tahun 1992. Acara nasional tersebut diselenggarakan oleh DPP BKPRMI dan dibuka oleh Ibu Negara Hj. Suhartinah ( Ibu Tien Soeharto ). FASI Pertama tersebut diikuti oleh para santri cilik Taman Pendidikan Al-Qur’an (berikut santri kelompok TK Al-Qur’an dan TQA) utusan dari 25 Propinsi atau 25 Kafilah. Waktu itu jumlah propinsi di Indonesia sebanyak 27 Propinsi, termasuk propinsi Timor Timur sebagai propinsi baru.
3. Selain itu, unit pendidikan model Taman Pendidikan Al-Qur’an didirikan pula di beberapa negara sahabat yang mempunyai jaringan fungsional dengan para aktifis di Indonesia. Unit sejenis Taman Pendidikan Al-Qur’an tersebut antara lain didirikan di Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Arab Saudi (Jeddah), dan lain-lain.
4. Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengembangkan Taman Pendidikan Al-Qur’an semakin tinggi. Akan tetapi kesemarakan berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur’an yang jumlahnya melebihi angka 100.000 unit di seluruh Nusantara, tidak sedikit diantaranya yang dikelola secara asal-asalan, tanpa standar kurikulum, dan standar pengelolaan yang representatif. Apabila kasus-kasus seperti itu dibiarkan berkembang tanpa kendali mutu yang baik, dikhawatirkan akan menimbulkan citra buruk bagi eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur’an, dan menjadi kontra produktif bagi misi dan fungsi yang diembannya.
5. Disinilah perlunya penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Pedoman ini diharapkan menjadi standar minimal dan rujukan bagi para pengelola unit Taman Pendidikan Al-Qur’an di seluruh Tanah Air, dan dikembangkan lebih lanjut oleh organisasi Lembaga Pembina masing-masing.
B. Dasar Pemikiran
Pentingnya Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an (berikut TK Al-Qur’an dan TQA), disamping juga Panduan Kurikulum dan Sistem Pengajarannya, hal itu mengacu pada dasar pemikiran sebagai berikut:
1. Al-Qur’an adalah bacaan istimewa dan pedoman hidup utama yang harus disosialisasikan dengan baik ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di kalangan anak usia dini.
2. Apresiasi masyarakat maupun pemerintah terhadap eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur’an pada hakikatnya adalah karunia Allah yang wajib kita syukuri. Hal ini menuntut adanya kebersamaan yang kondusif diantara semua komponen terkait, disertai semangat pengabdian yang tinggi, dan keahlian yang memadai di kalangan para praktisinya .
3. Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah institusi pendidikan non-formal yang relatif baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Untuk itu upaya pembinaan dan pengembangannya memerlukan penanganan serius dan terarah pada pengelolaan serta standar lulusan yang terukur dan kualitatif.
C. Landasan Yuridis
Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an ditopang oleh landasan yuridis formal sebagai berikut :
1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) Nomor 20 Tahun 2003.
2. SKB 2 Menteri ( Mendagri dan Menteri Agama ) Nomor 128 dan 44 A tahun 1982, tentang “Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Qur’an Bagi Umat Islam dalam rangka Peningkatan Penghayatan dan Pengamalan Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari”.
D. Batasan Pengertian
Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yang Indah, Bersih, Rapi, Nyaman, dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan.
II. TUJUAN KELEMBAGAAN
A. Taman Pendidikan al-Qur’an bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan tujuan di atas dijabarkan dalam Standar Minimal Kelulusan
III. JENJANG & WAKTU PENDIDIKAN
A. Jenjang Pendidikan
1. Jenjang Pendidikan terdiri atas jenjang pendidikan tingkat dasar dan pendidikan tingkat lanjutan. Jenjang pendidikan tingkat dasar diperuntukkan bagi anak yang belum mampu membaca Al-Qur’an, sedang pendidikan tingkat lanjutan diperuntukkan bagi anak yang telah lancar membaca Al-Qur’an dan telah menyelesaikan program-program pendidikan tingkat dasar.
2. Jenjang pendidikan tingkat dasar berupa :
a. Taman Kanak-kanak Al-Qur’an, yang disingkat TKA atau TKQ, diperuntukkan anak usia 4-6 tahun dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TK Al-Qur’an Paket A, dan tingkat kedua untuk TK Al-Qur’an Paket B (TK Al-Qur’an Lanjutan).
b. Taman Pendidikan Al-Qur’an, yang biasa disingkat TPA atau TPQ, diperuntukkan anak usia 7-12 tahun dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TP Al-Qur’an Paket A, dan tingkat kedua untuk TP Al-Qur’an Paket B (TP Al-Qur’an Lanjutan).
c. TK Al-Qur’an dari TP Al-Qur’an adalah merupakan jenjang pendidikan yang sederajat.
3. Jenjang pendidikan tingkat lanjutan berupa Ta’limul Qur’an Lil Aulad, disingkat TQA. TQA terbagi 2 tingkat, yaitu :
a. TQA Paket A, untuk tingkat pertama
b. TQA Paket B (TQA Lanjutan), untuk tingkat kedua.
B. Waktu Pendidikan
1. Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan penunjang pendidikan agama pada lembaga pendidikan formal (TK,SD,MI). Untuk itu, Taman Pendidikan Al-Qur’an diselenggarakan pada siang/sore hari yang tidak bersamaan dengan jam sekolah (pendidikan formal). Sedang bagi lingkungan masyarakat yang memiliki Madrasah Diniyah, maka TK/TP Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai lembaga “Pra-Madrasah Diniyah”.
2. Lama pendidikan, untuk :
a. TK/TP Al-Qur’an bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 5-6 hari.
b. TQA bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 3-6 hari.
IV. STANDAR KELULUSAN
A. Santri dinyatakan lulus dari TK Al-Qur’an apabila mampu:
1. Membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik.
2. Menghafal Surah pendek, minimal 12 surah
3. Menghafal doa-doa harian dan mengerti etika (adab)nya, minimal 15 doa
4. Menghafal bacaan sholat
5. Melakukan praktek berwudhu dan shalat
6. Menulis huruf hijaiyah
7. Memiliki dasar-dasar aqidah-akhlak
8. Mengerti dasar-dasar ulumul Qur’an
B. Santri dinyatakan lulus dari TP Al-Qur’an apabila mampu:
1. Membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik
2. Mengerjakan wudlu dan sholat dengan baik dan benar
3. Menghafal Bacaan Sholat
4. Menghafal Surah pendek, minimal 12 surah
5. Menghafal doa-doa harian dan mengerti etika (adab)nya, minimal 15 doa
6. Memiliki dasar-dasar aqidah dan akhlaq
7. Menghafal beberapa ayat pilihan, minimal … ayat
8. Menguasai dasar-dasar Ulumul Qur’an
9. Menyambung huruf Hijaiyah
C. Santri dinyatakan lulus dari Ta’limul Qur’an Lil Aulad apabila:
1. Khatam tadarus al-Qur’an 30 Juz dengan fasih
2. Hafal dan bisa menterjemahkan bacaan shalat serta doa sehari-hari
3. Rajin mengerjakan shalat fardlu
4. Hafal Juz ‘Amma (minimla 65 %)
5. Mampu menterjemahkan secara lafdziyyah Juz ‘Amma (minimal QS. An-Nas sampai dengan Ad-Dhuha)
6. Mampu menulis/menyalin ayat-ayat pilihan
7. Mampu menterjemahkan secara lafdziyah ayat-ayat pilihan (minimal … ayat)
8. Berakhlaq baik
V. STANDAR ISI KURIKULUM
A. TK Al-Qur’an PAKET A
Kurikulum pendidikan di TK Al-Qur’an paket A wajib memuat :
1. Pembelajaran membaca Al-Qur’an
2. Hafalan surah–surah pendek
3. Hafalan doa dan etika sehari – hari.
4. Hafalan bacaan sholat
5. Praktek wudhu dan shalat fardhu
6. Menulis huruf hijaiyah dan angka arab
7. Dasar – dasar Aqidah ( pemahaman Aqidah ) dan akhlak
B. TK Al-Qur’an PAKET B (TK Al-Qur’an Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TK Al-Qur’an paket B wajib memuat :
1. Tadarus Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid.
2. Ilmu Tajwid .
3. Hafalan Surah – surah Pendek .
4. Pemahaman Aqidah danAkhlak .
5. Dasar – Dasar ulumul Qur’an .
6. Hafalan doa dan etika sehari – hari
7. Tahsinul Kitabah
C. TP Al-Qur’an PAKET A
Kurikulum pendidikan di TP Al-Qur’an paket A wajib memuat :
1. Pembelajaran membaca Al – Qur’an . 2. Praktek wudhu dan shalat fardhu .
3. Hafalan bacaan sholat .
4. Hafalan surah – surah pendek .
5. Hafalan doa dan etika sehari – hari .
6. Pemahaman dasar Aqidah dan Akhlak .
7. Pengenalan huruf Hijaiyah dan angka Arab .
8. Kisah – kisah teladan .
D. TP Al-Qur’an PAKET B (TP Al-Qur’an Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TP Al-Qur’an paket B wajib memuat :
1. Tadarus Al – Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid
2. Ilmu Tajwid .
3. Hafalan ayat – ayat pilihan .
4. Dasar – dasar ulumul Qur’an .
5. Menulis dan menyambung huruf Hijaiyah
6. Hafalan doa dan etika sehari – hari .
7. Dasar – dasar dienul Islam .
8. Pemahaman ayat–ayat Al–Qur’an dan Hadist tentang keimanan dan keislaman
9. Kisah – kisah Teladan .
E. TQA PAKET A
Kurikulum pendidikan di TQA paket A wajib memuat:
1. Tadarus Al – Qur’an dengan tartil .
2. Tarjamah bacaan shalat dan doa sehari-hari.
3. Hafalan juz’Amma .
4. Menulis dan menyalin ayat–ayat pilihan .
5. Tarjamah lafziyah ayat – ayat pilihan .
6. Aqidah dan Akhlak .
7. Sholat berjama’ah dan shalat jenazah .
8. Al–Qur’an dan Hadist ( tentang keimanan dan keislaman )
F. TQA PAKET B (TQA Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TQA paket B wajib memuat :
1. Tadarus Al – Qur’an dengan tartil .
2. Tarjamah bacaan shalat dan doa sehari-hari.
3. Hafalan juz’Amma .
4. Menulis dan menyalin ayat – ayat pilihan .
5. Tarjamah lafziyah ayat – ayat pilihan .
6. Aqidah dan Akhlak .
7. Sholat berjama’ah dan praktek menjadi Imam.
8. Al – Qur’an dan Hadist (tentang keimanan dan keislaman)
9. Kisah-kisah dalam al-Qur’an
VI. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran TK/TP al-Qur’an dan TQA dilakukan melalui pendekatan klasikal dan privat
2. Bahan ajar disesuaikan dengan kurikulum sesuai dengan tingkatannya
3. Metode pembelajaran disesuaikan dengan usia perkembangan anak dengan memperhatikan prinsip ”bermain sambil belajar” atau ”belajar seraya bermain”
4. Media pembelajaran hendaklah menarik dan menyenangkan anak, aman dan tidak membahayakan, memenuhi unsur keindahan dan kerapihan, dapat membangkitkan kreativitas anak, dan mendukung paket pengajaran yang diprogramkan
5. penilaian mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dilakukan secara berkelanjutan
VII. KALENDER PENDIDIKAN
A. Dasar Penentuan kalender pendidikan
Penetapan kalender pendidikan hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1. Kesesuaian dengan kalender pendidikan sekolah formal
2. Menerapkan sistem semester
3. Lembaga atau unit diperkenankan menentukan kelender akademik masing-masing
B. Penerimaan santri baru
1. Penerimaan santri baru dilaksanakan pada awal tahun ajaran.
2. Masa pendaftaran santri baru secara umum berlangsung pada Mei hingga pertengahan Juli
3. Lembaga atau unit diperkenankan menerima santri baru secara khusus yang berlaku setiap saat
C. EVALUASI
Evaluasi terdiri atas:
1. Evaluasi harian
2. Ujian Akhir Semester
3. Munaqasah Akhir Belajar
D. Pembagian Raport
Pembagian raport dilaksanakan pada tiap akhir semester sesudah pelaksanaan ujian akhir semester
E. Pembagian Ijazah
Pembagian ijazah dilaksanakan setelah menyelesaikan munaqasah akhir. Munaqasah merupakan kegiatan akhir tahun ajaran sebagai salah satu persyaratan mengikuti WISUDA
F. Waktu libur semester
Libur semester dilaksanakan setelah pembagian raport
G. WISUDA SANTRI
Wisuda santri adalah bagian kegiatan puncak dari Kegiatan Belajar Mengajar yang merupakan penghargaan karena santri sudah mencapai kelulusan di tingkatnya, dengan mengacu pada standar kelulusan yang telah ditetapkan
VIII. TENAGA KEPENDIDIKAN
A. Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad terdiri dari:
1. Kepala Unit,
2. Guru dan/atau
3. Tenaga Tata Usaha
B. Persyaratan Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad sebagai berikut:
1. Kepala Unit
a. Berpendidikan sekurang-kurangnya Madrasah Aliyah atau yang sederajat.
b. Memiliki pengalaman mengajar minimal 2 (dua) tahun
c. Sudah mengikuti penataran/pelatihan guru dan manajemen pengelolaan TK-TP al-Qur’an minimum pola 24 jam
2. Guru
Guru TK-TP al-Qur’an dan TQA harus memenuhi syarat sekurang-kurangnya:
1. Dapat membaca al-Qur’an secara fasih
2. Usia telah mencapai 18 tahun
3. Mengetahui dasar-dasar pengajaran
4. Menguasai metodologi pembelajaran al-Qur’an
5. Menguasai bidang studi yang diajarkan
3. Tenaga Tata Usaha
Tenaga Tata Usaha TK-TP al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad berpendidikan sekurang-kurangnya MA/SLTA/sederajat, memiliki kemampuan administrasi yang standar.
IX. STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur organisasi bersifat luwes dan kondisional
2. Dalam setiap unit sekurang-kurangnya ada seorang Kepala, Sekretaris (TU), Bendahara, dan Walikelas.
3. Dalam kondisi unit/lembaga berkembang secara pesat, struktur organisasi bisa diubah sesuai kebutuhan.
X. PAKAIAN
1. Seragam nasional santri adalah busana muslim terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang &berkopyah/berkerudung
2. Untuk mempertegas identitas santri TKA/TPQ/TQA, warna seragam nasional santri dianjurkan
- Baju : krem
- Celana : krem
3. Setiap daerah/wilayah/organisasi dianjurkan memiliki seragam khas tersendiri.
XI. PENDANAAN
Sumber pendanaan Taman Pendidikan Al-Qur’an diupayakan melalui berbagai cara dan sumber, antara lain:
1. Infaq Santri
2. Dana Masyarakat/Donatur
3. Dana Pemerintah (APBD/APBN)
4. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat
XII. SYARAT & PROSEDUR PENDIRIAN
A. PERSYARATAN PENDIRIAN
1. Adanya Lembaga/Organisasi penyelenggara, yaitu organisasi non-pemerintah seperti Yayasan, Takmir Masjid, Majlis Ta’lim, dan/atau lembaga swadaya masyarakat lainnya.
2. Tersedianya tempat dan sarana belajar yang memadai
3. Tersedianya tenaga kependidikan yang memenuhi syarat
4. Memiliki sejumlah santri/anak didik yang sudah terdaftar dengan pasti.
5. Memiliki program yang jelas
6. Memiliki dana awal dan sumber pembiayaan.
B. PROSEDUR PENDIRIAN
1. Pendirian TK/TP al-Qur’an harus memperoleh dukungan masyarakat.
2. Menyampaikan surat pemberitahuan kepada kepala desa/lurah tentang keberadaan TK/TP Al-Qur’an dan atau rencana didirikannya unit pendidikan tersebut.
3. Menyampaikan surat permohonan keanggotaan unit kepada organisasi/Lembaga Pembina yang mengkoordinir TK/TP Al-Qur’an sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, apabila Organisasi/Lembaga Pembina dimaksud sudah berdiri di Kabupaten/Kota.
4. Apabila memiliki santri 15 (lima belas) anak atau lebih wajib mendaftarkan diri kepada Kantor Departermen Agama Kabupaten/Kota
XIII. PEMBINAAN
A. SASARAN DAN TARGET PEMBINAAN
1. Pembinaan keguruan dengan target peningkatan profesionalitas dan kepribadian guru
2. Pembinaan administrasi dengan target tertatanya sistem administrasi yang rapi
3. Pembinaan hubungan kemasyarakatan dengan target terpeliharanya dukungan dan kepercayaan masyarakat termasuk kesinambungan input santri/anak didik.
4. Ragam pembinaan tersebut diatas diarahkan pada peningkatan standard mutu pelayanan pendidikan TK/TP Al-Qur’an dan TQA
B. POLA PEMBINAAN
Pola pembinaan dilakukan melalui dua bentuk pendekatan:
1. Pendekatan langsung, dilaksanakan dengan mengadakan dan atau mengikuti pertemuan pembinaan, penataran, kursus-kursus, kunjungan pembinaan, dan sebagainya.
2. Pembinaan tak langsung, dilaksanakan dengan cara mengadakan bahan bacaan berupa buku-buku pegangan pembinaan; buku pegangan, diktat, edaran tertulis, lembar penjajagan, lomba kreatifitas anak, lomba kreatifitas guru, dan sebagainya.
C. PETUGAS PEMBINAAN
Petugas pembinaan terdiri dari pelaksana internal dan external
1. Petugas Internal, yaitu petugas yang mempunyai hubungan struktural dengan unit Taman Pendidikan Al-Qur’an. Petugas yang dimaksud adalah unsur pengurus lembaga penyelenggara dan kepala unit Taman Pendidikan Al-Qur’an
2. Petugas External, yaitu petugas pembinaan yang mempunyai hubungan fungsional dengan unit Taman Pendidikan Al-Qur’an. Petugas dimaksud adalah unsur Lembaga Pembina yang merupakan induk organisasi dari Taman Pendidikan Al-Qur’an
Langganan:
Postingan (Atom)